- VIVAnews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAlife – Namanya memang cukup dikenal di perfilman Indonesia. Meski telah sukses menjadi bintang sinetron, ternyata tidak membuat Jonathan Frizzzy puas. Pria yang akrab dipanggil Ijonk ini mulai melebarkan sayapnya untuk menjajaki dunia kuliner.
Mulai dari Nol
Semuanya berawal dari kecintaanya pada rasa manis dan dessert. Setiap ke mana tempat yang dituju, sajian pertama yang dipilih adalah dessert. Namun, semuanya berubah setelah dirinya bertemu dengan sahabat lamanya, Yudi Harijono, owner Couture Cake.
“ Saya memulainya dari nol di awal tahun ini. Memasak kue itu tidak mudah dan dibutuhkan kesabaran untuk semuanya, terutama soal dekorasi’’ tungkasnya.
Sebagai kue perdana buatannya, ia memilih kue favoritnya yaitu Chocolate Molton. Ini pun membutuhkan proses yang lama karena tidak langsung sukses. “ Membuat kue itu ternyata tak semudah memakannya” ujarya.
Diakuinya, mendapati kue bantet dan tak ada rasanya itu bukan hal baru dan aneh bagi orang yang sedang belajar masak. Semakin sering gagal akan membuat seseorang akan terus berlatih. Toh, akhirnya saya kini juga bisa membuat chocolate molton yang sempurna, seperti di toko kue.
‘Sinterklaas Kue’
Meski belum memiliki toko kue pribadi, hampir semua kerabatnya telah mencicip kue lezat buatannya. Hal ini dikarenakan setiap kue yang dibuat selalu dibagi-bagikan pada keluarga dan kerabatnya.
“Semua orang suka makan, jadi saya mencoba membagi-bagikan kue yang saya buat agar semua orang dapat merasakan kue racikan tangan saya” jelasnya.
Alhasil, banyak orang yang tertarik pada kue buatannya. Tanggapan positif inilah yang membuatnya terus maju dan berkreasi. Apalagi di depannya, dirinya juga mulai melirik bisnis kuliner. Bisa dibilang ini menjadi sebuah promosi awal.
Tak Lepas daru Dunia Virtual
Dunia virtual memang membuat semua orang tergantung pada teknologi. Termasuk Ijonk yang baru menekuni dunia kuliner. Untuk mendapatkan inpirasi kue buatannya, hampir sebagian besar ia peroleh dari internet, terutama untuk urusan dekorasi.
“Saya tidak mencontek, semuanya pasti butuh hal baru untuk dilihat, apalagi jika kita ingin membuat sesuatu yang beda. Setelah saya lihat barulah saya modifikasi,” ujarnya.