Food Aditif Rahasia Kue Tampil Cantik?

rainbow cake
Sumber :

VIVAlife - Mendengar nama pengawet atau bahan tambahan makanan kerap menimbulkan rasa khawatir. Belum lagi ditambah acara investigasi makanan di televisi. Tak bisa dipungkiri, kalau hal ini juga membuat kita menjadi paranoid terhadap makanan yang akan dibeli. Bahan tambahan sering dilakukan untuk memperpanjang masa simpan.

Faktanya, bahan pengawet itu amatlah penting, terutama untuk kita yang hidup di iklim lembab. Tapi apakah bahan pengawet baik untuk kesehatan? Atau justru kebalikannya?

The Food Drug Administration (FDA) telah menyimpan daftar lebih dari 3.000 bahan makanan yang aman dikonsumsi. Jadi, sangat penting bagi Anda untuk melihat label makanan saat akan membeli, apakah komposisi bahan tersebut ada dalam catatan FDA atau tidak.

FDA menyatakan, bahan aditif makanan ditambahkan pada makanan atas tiga alasan yaitu untuk meningkatkan kesegaran, mempertahankan gizi dan meningkatkan rasa, tekstur serta penampilan.

Mempertahankan kesegaran

Jasad Nenek dan Cucu Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Saling Berpelukan

Pengawet tidak hanya melindungi daya simpan, tapi juga kontaminasi bakteri. Kontaminasi akan menimbulkan pertumbuhan E.coli dan salmonella yang berujung pada penyakit pencernaan. Antioksidan sebagai aditif akan membantu menjaga kesegaran makanan dan kerusakan rasa. Selain itu antioksidan juga baik untuk memerangi radikal bebas.

Meningkatkan rasa, tekstur dan penampilan

Aditif lain seperti rempah-rempah, penambah rasa dan pemanis alami memang sering digunakan dalam tambahan makanan. Namun, hal ini semata-mata dilakukan untuk meningkatkan rasa makanan. Begitu juga dengan penambahan warna makanan, tujuannya adalah agar makanan tampak segar dan seragam. Begitu juga yang terjadi pada ikan salmon. Untuk menyeragamkan warna, beberapa penjual menambahkan pewarna pada daging salmon.

Amankah?

AHY: Enggak Masalah Kursi Demokrat di DPR Turun, yang Penting Prabowo Menang

Pengawet memang dapat menimbulkan efek bahaya potensial bagi kesehatan. Menurut peneliti di Mayo Clinik, mengurangi atau menghilangkan pengawet dapat mengurangi penyikit asma. Mereka juga menemukan pengawet seperti aspartam, sulfit, benzoat, dan pewarna kuning dapat memicu gejala asma seseorang

Sebuah studi dalamĀ  Archives of Disease in Children, menjelaskan kalau pengawet juga akan mempengaruhi sifat anak menjadi hiperaktif, seperti yang dilansir Medical Daily.

Meskipun begitu, pengawet telah digunakan selama bertahun-tahun. Dan umumnya, bahan ini juga digunakan untuk memperkuat penampilan dan masa simpan. Akan baik jika Anda berkonsultasi pada ahli gizi untuk mengetahui pengaet jenis apa yang aman dikonsumsi. Tidak semua bahan pengawet baik dan tercatat dalam FDA.

Nyamuk bionik Wolbachia

Nyamuk Wolbachia Melawan DBD! Menkes Ungkap 5 Wilayah di Jawa yang Sudah Terbebas

 Implementasi teknologi nyamuk wolbachia  merupakan salah satu cara untuk menghambat perkembangan virus dengue penyebab kasus demam berdarah atau DBD.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024