- http://pockethacks.com
VIVAlife - Perkembangan teknologi membawa banyak manfaat bagi kehidupan. Namun, konsekuensi dari penyalahgunaannya semakin terlihat jelas. Seiring semakin mudahnya akses informasi secara online, muncul sejumlah situs yang rawan memicu pornografi di kalangan anak.
"Tanpa disadari smartphone yang diberikan orangtua pada anak-anak mereka juga merupakan faktor penyebab maraknya pornografi anak," ucap Presiden ECPAT Affiliate Group of Indonesia, Profesor Irwanto, di Jakarta.
Karenanya, orangtua harus lebih waspada dalam memberikan bentuk perhatian kepada anak. Jangan sampai semua itu justru menjerumuskan anak dalam kondisi buruk.
Bukan itu saja, penyalahgunaan teknologi juga berkontribusi terhadap kekerasan dan perdagangan anak. "Perdagangan manusia adalah industri kriminal terbesar ketiga di dunia," Irwanto menambahkan.
Lebih dari 2,5 juta manusia diperdagangkan setiap tahun di seluruh dunia dan 1,2 juta di antaranya berusia di bawah 18 tahun. Keuntungan yang didapatkan dari perdagangan manusia untuk tujuan seksual sendiri berjumlah US$27,8 miliar dalam satu tahun.
Penelitian yang dilakukan Komnas Anak mengemukakan bahwa Indonesia merupakan pemasok perdagangan anak yang terbesar di Asia tenggara, di mana terdapat 200.000 hingga 300.000 pekerja seks komersial di bawah umur 18 tahun.
"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dan negara, mereka memiliki hak-hak yang harus dilindungi. Perkembangan mereka adalah tanggung jawab generasi sekarang," ucap Suzy Hutomo, CEO The Body Shop Indonesia saat diskusi pengesahan 'RUU tentang Ratifikasi Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak dan Pornografi Anak'.
Suzy menambahkan, Pengesahan RUU ini berdampak sangat besar karena lebih banyak action yang dapat dilakukan untuk memberantas tindak kriminal tersebut.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Linda Amalia Sari Gumelar menambahkan bahwa hal ini merupakan satu langkah penting dalam perjuangan bersama melawan perdagangan anak dan eksploitasi seksual anak.
"Namun keberhasilan ini bukanlah akhir dari perjuangan, masih banyak yang harus dilakukan dalam memerangi perdagangan anak," ujarnya. (umi)
Dokter Boyke Sebut Perilaku Menyimpang Homoseksual Bisa Terjadi di Dalam Sel Tahanan
Diungkap dokter Boyke, saat jalani hukuman di penjara maka penyimpangan seks itu terjadi lantaran keterpaksaan. Sedangkan hasrat seksual pria sendiri sulit untuk ditahan.
