- www.gonla.com
VIVAlife - Pulau Lombok tampaknya mulai naik pamor sebagai tujuan pariwisata. Tak hanya pasir pantainya yang putih, air lautnya yang masih bening memungkinkan mata telanjang untuk menikmati pemandangan bawah laut.
Terumbu karang dan ikan-ikan yang berenang menyajikan pemandangan eksotis. Ini yang membuat saya dan teman-teman memutuskan untuk berlibur kesana.
Liburan kali ini sudah kami persiapkan jauh-jauh hari. Untuk alasan kepraktisan, kami memilih memesan akomodasi melalui www.gonla.com, untuk sebuah resort yang lokasinya cukup strategis. Di dekat Pantai Meninting, tiga kilo meter dari Pantai Senggigi, juga dekat dengan Pulau Gili yang terkenal dengan lokasi menyelam spektakuler.
Nah, kami juga singgah di Gili Trawangan. Disana kami melakukan scuba diving dan snorkeling. Puas menikmati keindahan bawah laut kami melanjutkan aktivitas dengan bermain kayak, dan berselancar. Hal paling menyenangkan adalah, saya bisa menikmati kesegaran udara tanpa polusi. Di sini, kendaraan bermotor tidak diizinkan beroperasi. Kendaraan yang dipakai di Gili Trawangan yaitu cidomo, sejenis delman khas Lombok dan juga sepeda.
Tergoda Taliwang dan Tenun Sasak
Bicara Lombok, tentu saja yang terbayang di benak saya, selain pesona pantai biru adalah ayam Taliwang. Jadilah keesokan harinya saya mengajak teman-teman berburu makanan khas ini di restoran-restoran yang ada di Jalan Raya Senggigi, dekat dari tempat kami menginap.
Dinamakan Taliwang ternyata ada alasannya. Bumbu-bumbu yang digunakan untuk memasak memang berasal dari Kampung Karang Taliwang, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bagi penyuka pedas, menu kuliner lezat ini sangatlah wajib untuk dinikmati. Selain ayam, restoran-restoran disini pun menyajikan hidangan laut seperti ikan kuwe, ikan bawal, cumi-cumi dan udang yang dimasak dengan bumbu khas Taliwang. Semuanya dapat Anda santap dengan sepiring plecing kangkung yang juga wajib dicoba.
Kami juga menyempatkan berkunjung ke desa penghasil kain tenun khas Lombok, yaitu Sade dan Sukarara yang juga tak begitu jauh dari tempat kami menginap. Mereka adalah dua dari sekian banyak kampung tradisional di Lombok yang mayoritas penduduknya menenun kain. Kain songket dan ikat Lombok. Sambil melihat para wanita suku Sasak menenun, kami juga sekaligus berbelanja hasil tenun mereka yang menggiurkan mata ini.
