VIVAlife - Sejumlah penyakit yang biasanya menyerang seseorang di masa tua mulai menghinggapi kalangan muda, bahkan anak-anak. Seperti hipertensi, gangguan kolesterol, dan penyakit jantung.
Dilansir Daily Mail, studi di Oxford University menemukan sejumlah anak-anak usia lima tahun yang menderita kerusakan organ jantung akibat obesitas. Tekanan darahnya 40 persen lebih tinggi dibandingkan anak-anak sehat seusianya. Kadar kolesterolnya pun sembilan kali lipat dari normal.
Studi dilakukan dengan menganalisis kondisi kesehatan sekitar 50 ribu anak usia lima sampai 15 tahun. Anak-anak dengan obesitas cenderung mengalami pembesaran organ hati dibandingkan anak-anak bertubuh ideal.
Itu terjadi karena adanya penimbunan lemak berlebih di pembuluh darah yang membuat organ hati di tubuh anak bekerja lebih keras untuk memompa darah. "Ini harus menjadi peringatan penting bagi orangtua agar menerapkan gaya hidup sehat untuk anaknya," ujar Dr Matthew Thompson, salah satu penulis studi.
Anak-anak obesitas yang menderita tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tak terkontrol cenderung memiliki risiko 40 persen lebih tinggi mengalami serangan jantung atau stroke di masa dewasa. Yang otomatis meningkatkan risiko kematian dini.
Thompson mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi semasa anak-anak cenderung akan bertahan dan berkembang di masa dewasa. "Ini hampir seperti bom waktu seiring terjadinya kerusakan hati dan pembuluh darah sejak masa anak-anak," kata Thompson.
Meski demikian, Thompson mengatakan bahwa tak semua anak obesitas mengalami kondisi kesehatan buruk yang bisa berdampak fatal di masa depan. Namun, temuan ini hendaknya menjadi peringatan mengenai pentingnya gaya hidup sehat sejak anak-anak demi memastikan kestabilan sistem metabolik.
Kado Mewah SYL untuk Undangan Nikahan yang Pakai Dana Kementan, Ada Bros dan Cincin Emas
Mantan pejabat Kementerian Pertanian mengungkapkan Syahrul Yasin Limpo (SYL) turut memberikan kado undangan nikahan yang mewah berupa bros hingga cicin emas.
