Pentingnya Membacakan Buku Untuk Batita

VIVanews - Membentuk kebiasaan membaca pada si kecil harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum ia bisa membaca. Meskipun anak belum bisa membaca, membiasakan aktivitas membacakan buku untuk mereka bisa menjadi langkah awal anak menyukai buku.

Menurut Miyoko Matsumoto, anggota dewan pendidikan Tokyo Metropolitan Government, aktivitas membacakan buku bisa mempererat hubungan orang tua dan anak.

"Membacakan buku bergambar bukan saja meningkatkan perkembangan bahasa dan kreativitas anak, tetapi juga memberi kesempatan pada orang tua dan anak untuk berbagi perasaan dan bisa mendekatkan diri secara emosi," kata Matsumoto saat ditemui dalam seminar bertajuk Anak, Buku dan Dunia Dongeng di Japan Foundation, Jakarta, Selasa 2 Maret 2009.

Mengajak anak membaca buku bisa dimulai sejak usia di bawah tiga tahun. Pada umur 1,5 tahun sebenarnya si kecil sudah bisa dikenalkan dengan buku.

"Mengenalkan anak usia batita pada buku bergambar termasuk pendidikan pra sekolah yang bisa dilakukan sendiri oleh orang tua," kata Matsumoto.

Tak Dapat Izin, Bantuan Kemanusiaan RI untuk Gaza Diterjunkan AU Yordania

Buku bergambar dan berwarna

Sebagai langkah awal, perkenalkanlah padanya buku cerita bergambar yang menarik. Gambar yang ada di dalamnya serta warnanya yang cerah akan memicu ketertarikan si kecil untuk melihatnya.

Awalnya, anak mungkin melihat buku sebagai mainan. Ia mungkin akan menggigiti buku itu atau berusaha memainkannya hingga robek. Tapi Anda harus menghadapinya dengan sabar. Pilih saja buku khusus yang aman untuk si kecil dan  tidak mudah rusak. Saat ini sudah banyak buku khusus untuk batita yang bahannya tahan lama.

Walaupun belum bisa membaca, anak bisa menangkap apa yang kita ceritakan. Dengan begitu kita dapat menumbuhkan imajinasi dan kreativitasnya.

Saat si kecil sudah tertarik untuk melihat buku, biarkanlah dia yang memegang buku tersebut. Anda bisa memangkunya sambil membacakannya cerita dalam buku tersebut. Lalu, bimbing juga tangan si kecil untuk membalik halaman buku. Dengan begitu ia akan merasa terlibat dalam kegiatan tersebut.

Jangan heran jika keesokan harinya si kecil meminta Anda untuk membacakan buku kembali. Karena, ketika seorang anak menyukai sesuatu ia akan melakukannya berulang-ulang.

Sediakanlah beberapa buku cerita bergambar untuk si kecil dengan berbagai jenis cerita. Jadi, ia tidak hanya membaca satu jenis cerita saja. Misalnya cerita tentang binatang, pepohonan, dan angka.

Sebagai orang tua sebaiknya Anda sendiri yang membacakan cerita untuk si kecil. Karena hal itu akan membuat ia merasa nyaman dan selalu dekat dengan Anda. 

Membacakan cerita untuknya juga membuat si kecil bisa berbagi imajinasi, perasaan dan pengalamannya dengan Anda. Dan, hal itu akan menjadi modal si kecil dalam tahap soialisasi.

"Pendidikan pra sekolah ini merupakan hal mendasar bagi anak-anak, dan juga mempersiapkan mereka sebagai pondasi negara," kata Matsumoto.

Tenang Hadapi DBD! Menkes Pastikan RS Siap Tangani Pasien, Ini Imbauannya untuk Masyarakat
Perlintasan Kereta Api Sebidang Tanpa Palang Pintu

Pemudik Harus Hati-hati, Ada 19 Perlintasan Kereta Api di Brebes Tanpa Palang Pintu 

Pemudik Lebaran 2024 diimbau berhati-hati saat melintas perlintasan kereta api (KA) di Brebes. Karena dari 51 perlintasan yang ada, terdapat 19 perlintasan yang tidak dil

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024