- istockphoto
VIVAlife- Mengkonsumsi sayur menjadi salah satu hal yang paling dibenci sebagian besar anak-anak. Bukan hal yang mudah membujuk mereka untuk mencicipi sayur mayur berwarna hijau tersebut.
Bahkan The World Cancer Research Fund mengatakan bahwa 80 persen anak-anak di Inggris mengkonsumsi sayur dan buah kurang dari lima porsi per hari seperti yang direkomendasikan. Dan hal ini, bisa meningkatkan risiko kanker.
Seperti dikutip laman Times of India, hasil penelitian juga menyatakan, anak laki-laki berusia 5-15 tahun, rata-rata hanya mengkonsumsi 3,1 porsi buah dan sayuran sehari dan perempuan 3,3 porsi.
Orang tua sering melakukan banyak taktik hanya untuk mendorong putra-putrinya agar tertarik makan sayur. Apapun mereka lakukan demi bisa membujuk si kecil makan sayur.
Namun penelitian terbaru justru mengungkap, tersenyum pada anak ternyata bisa menjadi bujukan ampuh untuk menggoda mereka agar mau mengkonsumsi sayur.
Beberapa psikolog yang terlibat dalam penelitian ini pun telah menemukan bahwa anak-anak lebih mungkin untuk mencoba makanan yang mereka biasanya tidak suka jika mereka melihat orang dewasa tersenyum saat mereka memakannya.
Dengan cukup melihat kenikmatan di wajah orang dewasa, akan memicu perasaan yang sama di bagian otak, korteks prefrontal. Faktanya, otak anak lebih rentan terhadap emosi orang lain.
Para ahli dari French National Institute for Agricultural Research di Paris juga melakukan analisis pada anak usia lima dan delapan tahun dan sekelompok orang dewasa. Seperti dilansir dari Telegraph, para psikolog menilai bahwa reaksi yang ditampilkan pada foto wanita yang sedang makan, kemungkinan memiliki implikasi penting bagi dorongan dari kebiasaan makan sehat pada anak.
Hasil laporan penelitian ini menunjukkan bahwa orang dewasa mungkin secara tidak sadar, mempengaruhi preferensi makanan pada anak melalui ekspresi wajah. Baik berupa ekspresi kesenangan, atau justru rasa tidak suka.
Temuan ini dipublikasikan dalam British Journal of Developmental Psychology.
Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahawa pemain keturunan tidak dibayar supaya mau dinaturalisasi dan membela TImnas Indonesia.
