VIVAlife - Ketika diet dan olahraga biasa tidak membantu Anda menurunkan berat badan, mungkin penyebabnya adalah alergi makanan. Meskipun beberapa alergi biasanya terjadi cepat, dengan gejala awal seperti gatal-gatal, terkadang alergi juga menyebabkan peradangan kronis, retensi cairan, gas dan sebagainya. Alergi makanan tidak hanya menyebabkan kembung, kelelahan, dan nyeri sendi. Lebih parahnya, alergi juga dapat menambah berat badan.
Caitlin Weeks, seorang ahli gizi holistik mengatakan, bahwa alergi makanan pada orang dewasa mengembangkan intoleransi di kemudian hari. Berikut beberapa makanan yang paling sering menimbulkan alergi.
Gandum
Alergi terhadap gluten, yang disebut celiac, dapat membuat lapisan usus meradang, sejalan dengan banyaknya konsumsi makanan yang bersumber pada gandum tersebut. Tubuh akan bekerja lebih keras untuk mencernanya dengan menghasilkan banyak gas. Ini yang menyebabkan perut menjadi kembung, konstipasi, dan penambahan berat badan.
Produk Susu
Laktosa, yakni gula dalam susu sapi, bisa sangat sulit dicerna tubuh orang dewasa. Lebih parahnya bisa juga mengakibatkan alergi. Di mana pasien yang terkena alergi harus menghindari susu sama sekali. Alergi ini akan menyebabkan peradangan pada usus dan penumpukan lemak pada perut.
Kacang-kacangan
Meskipun alergi pada kacang lebih cepat ditemukan pada anak, ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Kacang-kacangan dapat menyebabkan penambahan berat badan karena tubuh melawan zat asing dengan meningkatkan insulin. Insulin adalah hormon penyimpan lemak dan dapat menyebabkan obesitas.
Jagung
Jagung mengandung protein yang sangat besar, yang dikenal sebagai zein. Ini adalah protein biji-bijian yang mirip dengan gluten pada gandum. Kebanyakan orang tidak mampu mencerna jenis biji-bijian ini, sehingga mereka hanya mencerna sebagian, mengacaukan saluran pencernaan Anda. (eh)
