- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAlife - Beberapa musisi Indonesia yang tergabung dalam WAMI (Wahana Musik Indonesia) terlibat mengawasi kegiatan menghimpun royalti secara internasional. Nama tenar seperti Giring 'Nidji', Makki Ungu, Bimbim 'Slank', Rinto Harahap, Melly Goeslaw, serta Badai 'Kerispatih' menjadi jajaran Board of Director (BoD) di WAMI, organisasi nonprofit yang menghimpun royalti para musisi.
Sejak 7 Juni lalu, WAMI tak hanya berkiprah secara nasional, karena lembaga itu resmi bergabung dalam International Confederation of Societies of Authors and Composers (CISAC). Dengan demikian, artinya WAMI lebih punya taring menghimpun royalti yang seharusnya menjadi hak musisi ketika lagu mereka diputar di setiap kesempatan, termasuk di negara-negara yang telah menandatangani reciprocal agreement.
Senin, 12 November 2012, perjanjian kerjasama dengan Malaysia, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Hong Kong, dan China, telah dilakukan. Bagi Giring yang menjadi saksi penandatanganan itu, kegiatan yang ia ikuti merupakan langkah penting dalam dunia musik yang tengah terpuruk.
"Ini bukan masalah pembajakan, tapi bagaimana menghargai karya bangsa. Itu prinsipnya," ujarnya Giring saat ditemui di Planet Hollywood.
Sejak lama ia memimpikan, bisa mendapat bagian dari orang yang menyanyikan lagunya. Baginya, itu merupakan harapan baru di tengah kondisi musik saat ini. Dan dengan aksi WAMI dimana ia terlibat sebagai BoD yang mengawasi, bukan hanya orang yang menyanyikan lagu, bahkan karaoke yang memutar lagunya pun akan dikenai biaya royalti.
Makki menambahkan, tujuan mereka bergabung dalam kegiatan itu adalah untuk memperkenalkan kesadaran adanya harga dari karya yang dihargai.
"Itu pekerjaan rumah WAMI untuk meningkatkan kesadaran bahwa karya ada nilainya, berapapun itu. Kalau mereka pasang lagu Nidji misalnya, terus tokonya ramai, ya berarti ada nilainya dong," ujar personel Ungu itu.
Soal nilainya berapa, menurut Makki, itu bisa dihitung bersama-sama. Yang lebih penting, adalah penghargaan atas karya itu.