Virus Baru Serang Anak-anak: Menjadi Chef

Isabella dan Sofia Bliss
Sumber :
  • Facebook Isabella dan Sofia Bliss

VIVAlife – Umur boleh kecil, tapi kepiawaian mereka di dapur bisa membuat Anda merinding! Melihat aksi bocah-bocah dalam acara Junior MasterChef Australia kerap membuat decak kagum. Siapa sangka kalau anak usia 8-12 tahun itu memiliki bakat yang tak kalah dengan para finalis MasterChef versi dewasa. 

Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan

Apalagi saat melihat penampilan Isabella dan Sofia Bliss, si kembar yang sama-sama bertanding untuk menjadi juara Junior MasterChef. Dalam kompetisi masak ini mereka berdua saling berkompetisi, saling ingin mengalahkan dan ingin menjadi juara. Tapi, saat bukan di berada di galeri Junior MasterChef mereka luar biasa kompak. 

Kehadiran acara itu tak pelak membuat banyak anak bermimpi untuk menjadi seorang chef handal. Meracik dan meramu makanan menjadi hal yang menyenangkan. Anjak-anak yang dulunya bercita-cita menjadi dokter atau pilot, kini malah memimpikan untuk berprofesi sebagai seorang chef

Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein

Kecil-Kecil Cabai Rawit

Acara Junior MasterChef awalnya dirancang sebagai acara selingan di MasterChef, kompetisi masak antar orang dewasa di televisi. Lomba chef cilik itu pertama kali dibuat di Inggris pada tahun 2007. Selanjutnya, di tahun 2010, acara tersebut kembali diproduksi dan ditayangkan di Australia. 

Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun

Pertama kali diadakan, tak tanggung-tanggung sebanyak 5.500 peserta mendaftar dalam ajang Junior MasterChef Australia session 1. Setelah menjalani audisi ketat dihasilkan 12 finalis, salah satunya kembar Isabella dan Sofia Bliss. 

Jurinya pun bukanlah orang sembarangan. Deretan nama papan atas seperti Gary Mehigan, chef kelahiran Inggris dan host acara kuliner di Australia seperti Lifestyle Food Channel; George Calombaris, pemilik restoran beken The Press Club; Matt Preston, jurnalis dan kritikus makanan di harian The Herald Sun dan majalah Vogue Entertaining+Travel;  dan Anna Gare seorang celebrity chef. 

Usia belia, tapi aksi profesional. Tak hanya soal cita rasa dan pengetahuan bahan makanan, mereka juga pandai dalam menyajikan hasil masakan. Bahkan, saat disuguhi mystery box, mereka dapat mengolahnya dengan lihai. Pengetahuan tentang dunia kuliner menjadi modal utama dalam ajang ini. Mereka dituntut untuk memasak berbagai hidangan appetizer, main course, dan dessert yang tak hanya lezat, tapi juga cantik.

Hasilnya, Isabella keluar sebagai juara pertama dan Jack sebagai juara kedua. Selain bergelar prestisius Junior MasterChef mereka juga mendapatkan hadiah uang sebesar AUS $15.000 dan AUS $10.000. Isabella sebagai pemenang pertama juga mendapatkan hak untuk menerbitkan buku masak dengan penerbit Penguin Australia. Buku tersebut keluar pada bulan September 2011 berjudul A Little Bit of This, A Little Bit of That.

Sebagai lulusan Junior MasterChef, duo Isabella dan Sofia Bliss kompak bekerja di bidang kuliner. Mereka bercita-cita ingin mempunyai sebuah restoran. Mereka kini pun terkenal sebagai celebrity chef. Isabella dengan julukan 'MasterChef' dan Sofia sebagai 'Manager'.

Tak hanya dipanggil untuk melakukan cooking demo di Australia, si kembar ini pun kerap dipanggil ke beberapa negara untuk menujukan kepiawaiannya. Indonesia salah satunya. Pada bulan Oktober 2012, mereka membawakan acara bertajuk Isabella dan Sofia's Easter Weekend dalam rangkaian acara Jakarta Culinary Festival.

Selain itu, mereka juga turut bergabung dalam acara 'Jamie Oliver Ministry of Food- Queensland Flood Appeal'. Tak ketinggalan, duo kembar ini juga punya kepedulian tinggi. Lewat acara 'Cupcake for a Cure' mereka mengumpulkan dana untuk penyandang kanker dan bekerja sama dengan Starlight Foundation.

Anak Indonesia pun Ingin Jadi Chef

Virus ini seolah melanda banyak tempat, tak terkecuali di Indonesia. Kini, banyak anak Indonesia yang  juga tak malu untuk berprofesi sebagai chef ini. Berawal dari dapur ibu, kini mereka berani tampil di luar dapur.

Contohnya, Nadja Azzura Tohir (14) dan Antonius Nicasius Praditya (12). Keduanya awalnya sama-sama tak paham soal dunia masak memasak. Tapi, di saat mereka menyaksikan sang ibu memasak, mereka mulai tertarik dan coba-coba terjun ke dapur. Kini, jam terbang mereka bahkan bisa dibilang melebihi sang mama. 

Tak ada yang menyangka kalau di usia belianya, Nadja telah menjamu orang-orang hebat. Di antaranya adalah Amien Rais yang saat itu sedang berkunjung ke rumahnya. Karena tahu makanan favorit Amien Rais adalah steak, Nadja pun khusus memasakkan steak ini. Hasilnya, Nadja sukses menyajikan steak dengan tingkat kematangan medium rare dan mendapat pujian dari sang tamu. 

Selain pintar memasak, putri ketiga dari Ine Tohir ini juga pandai berdagang. Sebelum berangkat dan pulang sekolah ia selalu menyiapkan pesanan kue yang diterimanya. Tanpa mengenal lelah, ia menjadikannya sebagai rutinitas yang menyenangkan. Bahkan dari hasil keuntungannya berjualan, satu buah iPad dan kamera Polaroid berhasil dibelinya.

Nadja Tohir

Begitu juga dengan Antonius Nicasius Praditya. Awalnya, Ditto, panggilan akrabnya, hanya hobi menonton acara memasak di televisi dan YouTube. Lama kelamaan Ditto tergelitik dan ia mulai masuk ke dapur. Ia coba-coba memasak. Selain itu, Ditto juga mengikuti kursus di Couture Cake. Favoritnya adalah membuat cake dan pastry. Meski masih pemula, Ditto siap mempertontonkan kepiawaiannya mengolah makanan dalam acara Interfood 2012 di Kemayoran, akhir November ini.

Dito, Chef Cilik

Virus Junior MasterChef memang menginspirasi banyak anak. Di antaranya, Nadja dan Ditto. Seperti terekam di dalam video berikut ini:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya