Bisnis Lagu Anak Ternyata Tak Menguntungkan

Ilustrasi Musik
Sumber :
  • Not Balok

VIVAnews - Pengamat Musik Bens Leo menilai berkurangnya lagu anak-anak di industri musik Tanah Air, karena bisnis lagu tersebut kurang memberikan keuntungan.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

"Sebenarnya sejak enam tahun lalu, para label melihat lagu anak itu kurang menguntungkan," kata Bens di acara Indonesia Berdendang di Jakarta, Minggu, 25 November 2012.

Bens menyebutkan, salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan lagu anak-anak adalah menyinergikan dua kementerian, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekomoni Kreatif dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

"Saya rasa ini momen yang tepat bagi dua kementerian untuk bekerja sama, dengan adanya Indonesia Berdendang, diharapkan industri musik anak dapat berkembang dengan baik," tegasnya.

Bens juga menyarankan, agar acara hiburan di televisi seperti Idola Cilik kembali digalakkan untuk membangkitkan rasa kecintaan terhadap lagu anak-anak. "Acara Idola Cilik seharusnya yang dibawakan lagu anak, jangan lagu dewasa," ujarnya..

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Ke depan, ia berharap gerakan Indonesia Berdendang dapat membuat dendang musik Indonesia kembali semarak dan mendunia. Gerakan ini merupakan sebuah komitmen dari seluruh elemen pelaku industri musik Indonesia, termasuk pemerintah dan pemerintah daerah untuk memajukan industri musik Indonesia.

"Saya kira, inilah momen yang pas bagi label anak-anak seperti Sony Wonder untuk dibuka kembali," jelasnya.

Sementara itu, Pak Raden juga meminta anak-anak untuk kembali mencintai budaya dan lingkungannya agar lagu anak kembali mendunia. "Saya ingin anak itu mencintai lingkungannya, budaya, dan Tanah Air. Dengan begitu, mereka bangga jadi Anak Indonesia," ungkapnya di tempat yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya