4 Minuman Penghangat yang Tak Lekang Oleh Waktu

teh jahe
Sumber :
  • goodbabyguide.com

VIVAlife - Bajigur, bandrek dan wedang ronde, tiga minuman sepanjang masa. Meski semua orang mengenalnya, namun keberadaannya saat ini cukup dipertanyakan. Kehidupan masyarakat urban, membuat semua orang lari ke budaya barat dan meninggalkan tradisi lokal.

Setiap mendengar nama bajigur, pasti yang terlintas adalah  gerobak dorong berhiaskan makanan rebusan, seperti ubi, kacang dan pisang. Begitu juga, dengan wedang ronde. Kehangatan jahe dan bola-bola kenyal isi kacang, menjadi label yang terus melekat hingga saat ini.

Yuk
, kita lihat minuman tempo dulu yang masih tetap berjaya hingga saat ini:

Sekoteng

Ting..ting..ting...! Bunyi dentingannya hangatkan suasana malam. Konon, penamaan sekoteng didapat dari para pelaut Belanda yang merapat di Pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1596. Kuah sekoteng ini terbuat dari irisan jahe, gula pasir dan gula merah, yang dimasak bersamaan.

Mangkuk kecil bertatakan piring mungil menjadi ciri khas penampilan sekoteng. Tak ketinggalan sendok bebek, ukurannya yang besar memudahkan penikmatnya untuk mengambil campuran isi sekoteng.

Untuk membahas urusan rasa, minuman asli Jakarta ini punya cita rasa sendiri. Campuran kacang tanah, kacang hijau, pacar cina, dan susu kental manis, membuat minuman hangat semakin kaya rasa.

Bandrek
Minuman asli Jawa Barat ini juga sudah mulai jarang ditemui. Untuk penjualannya, bandrek juga tersedia dengan kemasan instan, sehingga menjadi praktis dan tinggal seduh.

Bahan utamanya tak jauh beda dengan sekoteng, sama-sama menggunakan jahe dan gula merah. Namun untuk menambah cita rasa dan kehangatan, minuman ini dikombinasikan dengan beberapa jenis rempah, seperti serai dan merica.

Bajigur
Meski berasal di Jawa Barat, bajigur juga sempat populer di warga perkotaan. Cita rasa bajigur cenderung manis karena terbuat dari campuran santan, gula merah dan daun pandan. Bajigur juga memiliki pedamping setia, yaitu makanan rebus-rebusan.

Wedang ronde
Untuk urusan kuah, wedang ronde dengan sekoteng tak ada bedanya. Yang membedakan sajian ini adalah isi minuman. Wedang ronde memiliki isian yang minimalis, tapi bewarna, seperti merah, hijau dan putih.

Bola-bola isiannya juga memiliki tekstur yang unik. Terbuat dari tepung ketan membuat bola-bola menjadi kenyal. Semakin lama mengunyah, semakin lama menikmati kehangatan wedang ronde. Isian kacang tanah di dalam ronde, juga menambah kenikmatan minuman ini. (eh)

Surya Paloh dan Cak Imin Bertemu, Tak Bahas Oposisi atau Koalisi di Pemerintahan Selanjutnya



Cak Imin di DPP PKB usai Gelar Rapat Tertutup Tanggapi Putusan MK

Hak Angket Makin Gelap, Cak Imin Sebut PKB Berkeinginan Tetap Berjalan

Hak angket DPR RI tentang Pemilu 2024, hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Namun, hak angket dinilai cara untuk memperbaiki pelaksanaan pemilu ke depannya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024