Hanung Bramantyo Garap Film Tentang Sukarno

Hanung Bramantyo
Sumber :
  • Heryu Nandiasa/ Vivanews

VIVAlife - Sutradara kenamaan Indonesia, Hanung Bramantyo, kembali memproduksi film yang berbeda dari biasanya. Kali ini, ia mengangkat kisah Proklamator, Sukarno.

Flm ini diproduksi untuk menggambarkan perjuangan, filosofi, paham, dan ideologi bapak bangsa republik ini.

Hanung mengaku, untuk memproduksi film ini tidak mudah karena harus berkaca pada sejarah. Bahkan untuk proses skenarionya, ia bekerjasama dengan sejarawan serta Yayasan Pendidikan Sukarno.

"Kami melakukan proses pembedahan skenario di Bogor. Melibatkan sejarawan dari Yayasan Pendidikan Soekarno, sejarawan independen, dan juga yang kontra terhadap bung Karno. Dari tiga sudut pandang, kami jadikan sebuah skenario," ujarnya saat ditemui dalam acara syukuran film Sukarno di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

"Maka dari itu, penggodokan skenario makan waktu yang lama. Dalam waktu singkat saya mendadak jadi sejarawan. Seperti sedang membuat desertasi yang besar," lanjutnya.

Produksi flm ini juga didukung oleh anak yang juga pemimpin Yayasan Pendidikan Sukarno, Rachmawati Soekarnoputri. Menurut Rachmawati, untuk membuat film mengenai ayahnya itu banyak digunakan literatur. Dan yang paling susah adalah memilih pemeran yang pas. "Tidak boleh sembarangan. Juga yang akan menjadi ibu Fatma," katanya.

Tidak hanya tokoh Sukarno, tokoh lainnya seperti Hatta, Syahrir, MH Thamrin, Tan Malaka, Inggit Ganasih, dan Fatmawati akan dicari melalui audisi. MVP Pictures dan Dapur Films akan melakukan pencarian secara nasional.

"Saya ingin bukan pemain ternama, agar penonton tidak bias dengan popularitas pemain-pemain yang sudah matang. Saya harus cari pemain umur 21. Ganteng tuh banyak. Tapi ganteng di otak itu yang susah. Itu yang jadi perdebatan saya, dengan Ibu Racma dan Pak Raam Punjabi," ungkap Hanung.

Film Sukarno merupakan film sekuel, dengan judul pertama 'Indonesia Merdeka!' Dan kedua 'Hari-Hari Terakhir'. Untuk film pertama mengambil latar tahun 1920-1945.

"Rentang waktunya antara 1920-1945. Dari mulai Sukarno muda sampai kemerdekaan. Kemudian yang kedua adalah "Hari-hari Terakhir"," Hanung menjelaskan.

Diharapkan, film Sukarno bisa menjadi kado istimewa saat Indonesia merayakan kemerdekaannya yang ke-68. Rencananya Agustus 2013 film Sukarno pertama akan dirilis. "Kami berharap mendapat sambutan baik dari masyarakat, sehingga ada kesempatan untuk membuat yang berikutnya."

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024