Kisah Menginspirasi Mantan Penderita Anoreksia

Simon Metin
Sumber :
  • Daily Mail

VIVAlife - Sekitar enam tahun lalu, Simon Metin divonis hanya mampu bertahan hidup selama satu bulan. Di usianya yang masih 14 tahun, remaja asal Inggris ini mengalami anoreksia.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Ia pun meninggalkan sekolah privat dan keluarganya di Cheshunt untuk menjalani perawatan di klinik Rhodes Farm. Seperti dilansir laman Daily Mail, obsesi Metin terhadap berat badan dimulai pada usia 13 tahun.

"Saya tidak pernah menjadi anak yang gemuk. Tetapi dengan segala hal yang terjadi, saya tidak bisa berbuat apa-apa, seperti bullying di sekolah, saya menyadari satu hal yang saya bisa kontrol adalah apa yang saya makan," ujar Metin.

"Saya belum pernah mendengar tentang anoreksia dan saya tidak menyadari bahwa saya semakin kurus. Ketika saya melihat cermin, saya melihat seseorang yang semakin besar, bukan mengecil."

Dalam kurun waktu enam bulan, Metin pun mengidap anoreksia. Ia membuang makan siangnya di sekolah. Ia juga membohongi sang ibu dengan mengatakan sudah makan di rumah teman. Kondisi kesehatan Metin baru terkuak setelah ibu dari salah seorang teman Metin memberi tahu kepada ayah Metin bahwa sang anak kemungkinan mengalami gangguan pola makan.

"Orangtua saya memohon, membujuk, dan berteriak kepada saya untuk makan," kisah Metin.

Pada Maret 2007, bobot Simon hanya 25,4 kilogram. Ia pun menderita sakit parah dan akhirnya dibawa ke klinik Rhodes Farm.

"Saya ingat ketika dokter mengatakan bahwa jika saya tidak makan maka saya akan meninggal dalam waktu satu bulan," kata Metin.

Dua tahun kemudian, Metin akhirnya keluar dari klinik Rhodes Farm. Namun di usia 16 tahun, Metin terkadang masih merasakan godaan anoreksia. Ia akhirnya pergi ke Cambridge untuk menyembuhkan gangguan pola makannya secara keseluruhan.

"Cambridge memberikan kepada saya sebuah awal yang benar-benar baru. Saya sudah berhenti menghitung kalori dan saat ini saya hampir tidak pernah menimbang berat badan," ujarnya.

Kisah Metin pertama kali diangkat oleh BBC pada tahun 2007 dalam dokumenter berjudul I'm A Boy Anorexic. Film tersebut merekam perjuangan Metin melawan anoreksia saat dirawat di Rhodes Farm.

Kini, mahasiswa kesehatan di Kings College Cambridge ini, membagi pengalamannya melawan anoreksia lewat video yang diunggah di YouTube. Video yang juga memberikan kiat kepada remaja bagaimana mengatasi anoreksia itu ditonton sekitar 1.000 kali dan menjadi sensasi YouTube.

"Anoreksia masih dianggap sebagai penyakit wanita muda. Tapi sekarang, dengan begitu banyak penekanan pada diet, kebugaran dan six-pack, itu semakin mempengaruhi pria muda," ujarnya.

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Anies Ungkit Pilpres 2024 Banyak Catatan
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024