Sumber :
- Amusing Planet
VIVAlife -
Paris disebut sebagai kota romantis beraura cinta tentu bukan tanpa alasan. Selain suasana cafe yang hangat, lampu taman nan temaram, serta pancaran cahaya menara Eiffel, ada lagi yang membuat kota ini jadi tujuan utama orang yang jatuh cinta, yaitu tembok cinta.
Tembok yang menutupi area seukuran 40 meter persegi di taman Abbesses, Paris ini, berisi deretan ungkapan cinta. Ditutupi ubin biru tua sebanyak 612 buah, terdapat ungkapan "Aku Cinta Kamu" yang ditulis lebih dari seribu kali dalam 300 bahasa berbeda.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Prabowo Berkelakar Singgung Senyuman Berat, Anies: Kan Beliau yang Alami, Kita Biasa Aja
Baca Juga :
Mahfud MD Jelaskan Alasan Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres di KPU
Tembok yang menutupi area seukuran 40 meter persegi di taman Abbesses, Paris ini, berisi deretan ungkapan cinta. Ditutupi ubin biru tua sebanyak 612 buah, terdapat ungkapan "Aku Cinta Kamu" yang ditulis lebih dari seribu kali dalam 300 bahasa berbeda.
Tembok tersebut, seperti dilansir dari Amusing Planet, diciptakan oleh dua orang seniman yaitu Frederic Baron dan Claire Kito. Niat mereka menciptakannya agar para pasangan yang jatuh cinta bisa mengabadikan perasaannya yang menggelora dalam sebuah monumen.
Tiga kata yang tertulis di tembok, sebelumnya dikumpulkan Frederic Baron dalam sebuah buku catatan. "Ti amo", "Saya Cinta Padamu", "Nian'-ni-né-sné-i-kou-nou", "Sé-rèt-lèk", "Daï-sou-ki", ada beberapa contoh ungkapan cinta yang ada di tembok tersebut.
Tertulis dan terdengar berbeda tapi memiliki makna yang sama, jatuh cinta. Dalam proses mengumpulkan ungkapan, Baron juga mendatangi banyak orang untuk meminta cerita dan ekpresi cinta mereka.
Ia lalu meminta Claire Kito, seniman kaligrafi, untuk membantunya menciptakan tembok cinta. Menurut Baron, tembok yang dibuatnya tak hanya menggambarkan perjalanan cinta yang manis, tetapi juga yang pahit.
"Kombinasi warna di tembok merepresentasikan patah hati yang dialami oleh banyak orang dan tembok tersebut mencoba untuk kembali menyatukannya," ucap Frederic Baron. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tembok tersebut, seperti dilansir dari Amusing Planet, diciptakan oleh dua orang seniman yaitu Frederic Baron dan Claire Kito. Niat mereka menciptakannya agar para pasangan yang jatuh cinta bisa mengabadikan perasaannya yang menggelora dalam sebuah monumen.
