Tas Etnik Kalimantan, Kualitas Internasional

Pemenang Borneo Chic
Sumber :
  • VIVAlife/Shalli Syartiqa
VIVAlife
Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
- Tas adalah salah satu aksesori yang sangat penting bagi seorang wanita. Tak sedikit wanita yang menggunakan tas sebagai penunjang penampilan.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya

Oleh karena itu, desain menjadi hal utama yang harus diperhatikan para pembuat tas. Pada
Mansory Sulap Vespa Elettrica Menjadi Skuter Mewah
Lomba Desain Tas New Borneo 2012/2013 , para peserta didorong untuk membuat tas yang terinspirasi dari kebudayaan Kalimantan, namun tetap memiliki desain terkini.

Hasilnya, tiga anak muda berhasil meraih juara dalam lomba ini. Mereka adalah Michelle Maitlin, Meutia Ahri, dan Wahyu Sri Hastomo. Dari 51 desain yang masuk, desain ketiganya terpilih sebagai yang terbaik.


Michelle yang sukses meraih juara pertama, mengaku desain tasnya terinspirasi dari beberapa elemen khas Kalimantan, seperti burung enggang, motif tribal suku Dayak, dan korit. Desainer yang berasal dari Surabaya ini cukup jeli dalam menyesuaikan rancangan tas dengan kebutuhan wanita. Ia membuat tas berukuran besar, karena wanita dinilai cenderung membawa banyak perlengkapan, seperti
make up
dan
gadget
.


"Jadi, kenapa
nggak
aku buat tas yang berukuran besar, tapi tetap terlihat
fashionable
," kata wanita yang berencana menggunakan uang dari hasil lomba untuk membuka usaha fesyen ini kepada
VIVAlife
saat ditemui di Jakarta, akhir pekan lalu.


Untuk membuat dua tas, Michelle pun harus merogoh uang sebesar Rp5 juta. Dana tersebut diakuinya cukup besar, karena tas yang dirancangnya menggunakan material kulit. Sementara itu, tas hasil rancangan Michelle terpilih sebagai juara pertama, karena dianggap juri memiliki desain trendi yang siap dipasarkan, detail, dan tampilannya tak kalah bagus dengan tas buatan internasional.


Lain halnya dengan Michelle, juara dua
Lomba Desain Tas New Borneo 2012/2013
, Meutia Ahri, mengaku tak mengeluarkan biaya besar. Untuk merancang dua tas, ia hanya mengeluarkan dana sebesar Rp400 ribu. Tas yang dirancang wanita berusia 21 tahun ini, memang terlihat lebih sederhana. Meutia lebih memilih menggabungkan jarai, korit dengan kulit dan batik.


"Saya cari sendiri ke pasar-pasar tradisional dan jahit sendiri. Ini benar-benar tantangan," kata mahasiswi asal Bogor tersebut.


Adapun juara tiga, Wahyu Sri Hastomo, mengusung tema Rantau "Working/day bag" dan Mara "Clutch". Pria asal Solo ini mengaku telah lama menggeluti kerajinan.


"Saya ingin mengasah kreativitas dengan mendesain produk tas yang sama sekali belum pernah saya buat," ucap Wahyu.


Dalam membuat tas Kalimantan, Wahyu pun menggunakan tempurung kelapa sebagai pegangan tas. Menurut Wahyu, pembuatan tas tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar dua pekan. Sementara itu, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat dua tas adalah sekitar Rp450 ribu.


"Saya ingin desain yang saya buat dari kerajinan khas Kalimantan ini dapat diterima," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya