VIVAlife - Marah adalah perasaan atau tanda atas ketidaksukaan seseorang. Banyak anggapan bahwa marah adalah hal yang negatif. Begitu pula ekspresi marah yang diluapkan oleh seorang anak.
Namun, seperti diungkapkan Kepala Unit Narkoba Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri, dr Aisah Dahlan, anak marah tak selamanya negatif. Bahkan, orangtua boleh mengajarkan anak marah dengan batasan tertentu. Hanya saja anak yang dimaksud, ujarnya, adalah anak yang terlahir dengan kepribadian plegmatis.
"Anak dengan plegmatis umumnya jarang marah, tak mau berkelahi. Anak ini lebih suka menghindari konflik agar tercipta kedamaian," ujar dr Aisah Dahlan saat ditemui dalam Seminar Pendidikan di SMA Labschool Kebayoran, Jakarta.
Mengapa orangtua boleh mengizinkan anak marah padahal anak sudah memiliki watak baik? Menurut Aisah, anak yang menghindari konflik cenderung rentan terpengaruh hal negatif. Terkait hal ini, yang banyak terjadi adalah kasus narkoba.
Berdasarkan catatan dr Aisah, ada sekitar 50 persen anak plegmatis terjerat narkoba. Sementara anak melankolis sebesar 20 persen, sangunis 20 persen, dan koleris sekitar 10 persen.
Mereka yang terjerat narkoba umumnya bermula dari pengaruh dari lingkungan teman sebaya (peer pressure). Ketika faktor pencetus seperti peer pressure muncul, anak akan lebih mudah terintervensi. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengizinkan anak marah ketika si anak mulai tertindas.
"Kalau orangtua tak mengajarkan si anak plegmatis untuk galak sedikit, akan mudah terkena faktor pencetusnya," ujar dr Aisah.
Anak dengan watak seperti ini biasanya usai marah, ia akan menyesal. Di saat seperti ini Anda juga jangan segera mendukungnya. Ini merupakan proses pembelajarannya untuk meluapkan emosinya. Jelaskan kalau ia boleh sesekali marah, terutama saat dalam kondisi tertindas.
Karena dalam kesehariannya, anak ini sering mengungkapkan kata 'terserah', artinya ini merupakan kunci kelemahan. Seorang plegmatis juga kurang bisa mengambil keputusan dengan baik. (umi)
Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
Ernando Ari Sutaryadi menjadi bintang lapangan saat Indonesia U-23 menghempaskan Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024. Dia menepis tendangan lawan
