Kenapa Wanita Kerap Bohong di Media Sosial

Facebook
Sumber :
  • REUTERS/Thomas Hodel

VIVAlife - Dewasa ini, Facebook atau Twitter telah menjadi media sosial yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari sekadar berbagi status tentang aktivitas hingga mengunggah foto-foto liburan.

Puncak Arus Balik Lebaran 2024 di Bandara Soetta Mulai Menurun

Namun, ternyata tak sedikit dari para pengguna media sosial, khususnya para wanita, yang melakukan rekayasa terhadap status mereka di Facebook atau Twitter.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sekitar 2.000 wanita, terungkap bahwa satu dari empat wanita membesar-besarkan atau berbohong tentang hidup mereka di media sosial, setidaknya setiap satu bulan sekali.

Meyakini Kebangkitan Marc Marquez di MotoGP Spanyol 2024

Seperti dilansir dari laman Telegraph, kebohongan yang paling banyak dilakukan wanita adalah berpura-pura pergi keluar kota. Padahal, faktanya mereka tengah sendirian di rumah. Selain itu, wanita juga senang membumbui cerita tentang liburan eksotis atau pekerjaan mereka.

Sepertiga wanita mengaku tidak jujur di situs media sosial, seperti Facebook dan Twitter pada tahap tertentu. Kemudian hampir satu dari empat wanita mengaku berbohong atau melebih-lebihkan tentang aspek kunci kehidupan mereka, antara 1-3 kali sebulan. Adapun satu dari 10 wanita berbohong lebih dari satu kali seminggu.

Hasil penelitian juga mengungkap bahwa hampir 30 persen wanita berbohong tentang kegiatan mereka saat berada di rumah. Sementara satu dari lima wanita tidak jujur tentang kegiatan liburan atau pekerjaan mereka. Kemudian satu dari lima wanita berbohong tentang status hubungan.

Viral! Oknum Polisi Diduga Aniaya Istrinya, Ini Kata Polda Sumatera Utara

Lantas apa yang membuat wanita kerap melakukan kebohongan tersebut di media sosial? Dari jajak pendapat OnePoll terungkap bahwa wanita berbohong karena khawatir hidup mereka terlihat membosankan di mata orang lain. Rasa cemburu terhadap orang lain yang mem-posting hal-hal menarik juga mendorong wanita ingin lebih mengesankan teman-teman mereka.

Psikolog menilai bahwa semakin orang berusaha terhubung di media sosial, mereka justru semakin terisolasi. Ia juga mengatakan, semakin orang membuat hidupnya terlihat sempurna maka semakin tidak sempurna perasaan orang tersebut.

"Kita berupaya keras menampilkan diri kita di dunia online, berpura-pura dan berusaha menjadi bahagia sepanjang waktu, yang mana hal tersebut melelahkan dan pada akhirnya tidak memuaskan," ujar psikolog terkemuka Inggris, Dr Michael Sinclair.

Seorang pekerja sedang mengawasi pembangunan proyek perumahan pekerja konstruksi yang nanti digunakan untuk pekerja membangun infrastruktur di IKN, Penajam Paser Utara.

Kejar Target Pembangunan, Pekerja Proyek IKN Mudik Diantar Pakai Hercules

Jtah libur mudik bagi lebih dari 13.000 pekerja konstruksi IKN itu pun telah berakhir, dan para pekerja pun mulai balik lagi ke IKN guna kembali bekerja.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024