Terjebak Macet Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Menjaga jantung tetap sehat
Sumber :
VIVAlife -
Gak Minta Kado, Maxime Bouttier Ngarep Quality Time Bareng Luna Maya di Hari Ulang Tahunnya
Usia, berat badan, dan riwayat keluarga jadi faktor yang berpengaruh besar pada risiko serangan jantung. Selain ketiganya, ada banyak faktor yang juga membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami masalah jantung.

Presiden PKS: Ikhtiar Sudah Kita Optimalkan meski Hasil Tak Sesuai dengan Harapan

Mungkin Anda selama ini berusaha menjaga pola makan, berolahraga teratur, tapi serangan jantung bisa saja terjadi. Tak hanya berujung pada stroke, tapi juga kematian. Ketahui faktor lain yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.
Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final


1. Suara bising

Terjebak dalam kemacetan parah sudah bisa membuat Anda stres, tekanan darah pun jadi tinggi. Suara klason, deru mesin, belum lagi teriakan kesal dari sesama pengemudi dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Denmark pada 2012, dari tiap 10 desibel peningkatan suara lalu lintas, risiko serangan jantung meningkat 12 persen.


2. Baru bangun tidur

Setiap harinya saat membuka mata dan bangun dari tidur, mungkin Anda merasa segar. Tapi saat itu juga ada risiko serangan jantung terjadi. Seperti dilansir dari
Shine
, menurut penelitian yang dipublikasi dalam Harvard Heart Letter, sebelum bangun hormon stres berjalan memasuki aliran darah.


Hormon ini membantu Anda terbangun, sekaligus juga menekan jantung. Dehidrasi pada malam hari bisa memperparah kondisi ini dan memicu terjadinya serangan jantung. Untuk itu pastikan Anda cukup minum sebelum tidur.


3. Senin pagi

Beberapa penelitian menemukan secara konsisten kalau hari Senin adalah hari yang paling sering terjadi serangan jantung. Kombinasi antara stres memulai pekerjaan dankelelahan pada akhir pekan dipercaya berujung pada depresi dan meningkatkan detak jantung secara signifikan.


4. Ditinggalkan orang yang dicintai

Menjadi pihak yang ditinggalkan selalu menyedihkan. Tak hanya berdampak pada kondisi psikologis tapi juga fisik. Menurut penelitian yang dipublikasi American Heart Association's Science Sessions 2010, perubahan pola pada jantung karena kesedihan mendalam bisa menimbulkan abnormalitas. Risiko terjadinya serangan jantung pun bisa meningkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya