Sumber :
- istockphoto
VIVAlife - Ingin memiliki bentuk tubuh idaman dalam waktu singkat? Kini Anda dapat mencoba sebuah latihan super cepat yang mampu meningkatkan metabolisme dan meluruhkan lemak secara signifikan.
Latihan ini bernama Tabata ini kembangkan oleh Dr Izumi Tabata pada tahun 1996. Tabata sendiri adalah seorang peneliti dari National Institute of Fitness and Sport di Tokyo. Awal kepopulerannya latihan Tabata karena digunakan sebagai latihan wajib para atlet Jepang. Tabata menggabungkan latihan interval intensitas tinggi selama 20 detik, yang diikuti 10 detik istirahat. Latihan ini diulang selama siklus delapan kali.
Baca Juga :
Dibaca 43 Juta Kali, Cerita The Perfect Strangers Ternyata Terinspirasi dari Sopir Taksi
Anda bisa bersepeda, lari, push-up, sit-up, squat, crunches, atau menaiki tangga. Pilihanannya bebas, disesuaiakan dengan kemampuan dan kegemaran Anda.
Baca Juga :
Viral Pegawai Minimarket Ribut dengan Tukang Parkir Liar, Netizen: Premanisme Terselubung
Total latihan ini hanya empat menit. Dalam studinya, Dr Tabata membagi dua kelompok mahasiswa. Kelompok pertama melakukan teknik olahraga intens 88 menit seminggu, selama enam minggu. Sedangkan kelompok kontrol melakukan latihan moderat selama lima jam setiap minggu, selama enam minggu.
Dr Tabata lalu mengukur indikator kesehatan dan kekuatan otot yaitu kapasitas anaerobik dan VO2. Seperti ditulis The Guardian, dengan melakukan latihan ini, performa jantung meningkat selama tiga minggu. "Penelitian menunjukkan adanya penurunan risiko diabetes pada manusia, seperti yang ditemukan juga pada tikus."
Yang menarik, setelah latihan keras dengan usaha maksimal, tubuh akan membakar lemak lebih cepat dalam 24-36 jam kemudian, dibandingkan jika Anda melakukan olahraga regular. Dalam studi tersebut, atlet yang melakukan Tabata membakar 150 kalori ekstra dalam 12 jam setelah latihan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dr Tabata lalu mengukur indikator kesehatan dan kekuatan otot yaitu kapasitas anaerobik dan VO2. Seperti ditulis The Guardian, dengan melakukan latihan ini, performa jantung meningkat selama tiga minggu. "Penelitian menunjukkan adanya penurunan risiko diabetes pada manusia, seperti yang ditemukan juga pada tikus."
