3 Faktor Penyebab Pertengkaran Jelang Pernikahan

Sumber :
  • Instagram Gading Marten
VIVAlife
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
- Hari pernikahan sudah ada di depan mata. Namun terkadang konflik sering muncul jelang hari bahagia ini. Bahkan, beberapa pasangan khususnya selebritas tanah air dikabarkan sering terlibat perang mulut dan berujung pada pertengkaran. Sebut saja pasangan Anang dan Ashanty, Giselle dan Gading, Ayu Ting-ting dan Enji, serta Thalita Latief dan Dennis Rizky.

Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein

Perdebatan yang dialami sederet nama tersebut agaknya sudah jadi rahasia umum, apalagi perdebatan yang terjadi jelang pernikahan. Namun apa penyebabnya?
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun


Menurut Psikolog Keluarga Roslina Verauli, jelang pernikahan beberapa pasangan baru akan lebih mengenal karakter satu sama lain. Kecemasan mulai timbul.


"Pernikahan sebagai simbol komitmen. Jelang prnikahan mereka baru akan mulai berpikir kembali soal prinsip seumur hidup. Rasa cemas apakah benar-benar mendapatkan orang yang tepat pun kerap terlintas di benak mereka," kata Verauli kepada VIVAlife.


Selain itu, ada beberapa faktor pemicu munculnya perdebatan jelang pernikahan:


Finansial

Verauli mengatakan bahwa pernikahan merupakan puncak pencapaian tahapan dewasa yang sebenarnya. Jelang pernikahan, persoalan mengenai keuangan sering diperdebatkan.


"Saat pacaran topik ini jarang dibicarakan karena sifatnya tabu. Jelang menikah atau usai melangsungkan pernikahan seseorang baru mengetahui bahwa pasangannya terlilit hutang. Bisa juga memperdebatkan biaya tempat tinggal di kemudian hari."


Budaya Kolektif

Dalam hal pernikahan, budaya kolektif jadi ajang menampilkan keunggulan masing-masing keluarga. "Budaya ini biasa disebut dengan
shame culture
atau budaya malu. Keluarga besar cenderung mengedepankan rasa malu," tutur psikolog yang juga pengarang buku Flu Cinta ini.


Dengan kata lain, pihak keluarga memilih untuk melakukan pesta atau resepsi besar. Dengan tujuan untuk agar pernikahan sang anak diketahui oleh khalayak luas. Status sosial jadi hal yang patut diperhitungkan.


Beda Budaya

Menurut Verauli, konflik biasa timbul karena adanya kekhawatiran mengenai budaya yang berbeda antara keduanya. Bisanya yang diperdebatkan tentang penggunaan adat ketika akan menikah, busana yang digunakan, dan lainnya. Dalam situasi ini, calon mempelai pada khususnya merasa tertekan secara fisik dan mental. Alhasil timbulah pertengakaran jelang pernikahan.


Agar pertengkaran tak muncul dan berkepanjangan, Verauli menyarankan agar pasangan sebaiknya saling terbuka untuk lebih mengenai satu sama lain. Jika memang akan dilanjutkan pada jenjang yang lebih serius atau pernikahan, sebaiknya telah direncanakan matang atau jauh-jauh hari.


"Pengenalan antara kedua keluarga juga harus mulai dibangun. Misalnya mulai membuka wacana soal bentuk pernikahan yang diinginkan, dengan mempertimbangkan keutuhan dan nilai yang ada, agar jangan sampai tersakiti," jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya