Kenali Faktor Penyebab Ketidaksuburan Pria

Sel sperma
Sumber :
  • bioethics.net

Terpopuler: Artis Keturunan Darah Biru sampai Proses Kelahiran Anak Perempuan Alyssa Soebandono
VIVAlife -
Masalah kesuburan pada dasarnya bukan hanya terjadi pada wanita, tapi juga pria. Untuk itu, ketika kehamilan tak kunjung terjadi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan menyeluruh baik pada wanita maupun pria.
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni


Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Hal ini untuk mengetahui penyebabnya dan mencari solusi terbaik. Salah satu pemicu pembuahan tak bisa berhasil adalah masalah kesuburan pada pria. Tak ada salahnya untuk mengetahui apa saja faktor medis yang bisa berpengaruh buruk pada kesuburan pria.

Obstruksi

Ini merupakan istilah yang menggambarkan adanya penyumbatan pada tabung sperma. Sekitar 10 persen pria memiliki masalah kesuburan yang disebabkan karena obstruksi. Penyebab umumnya, seperti dikutip dari
Netdoctor,
karena riwayat operasi, seperti hernia atau karena kontrasepsi vasektomi.


Cedera

Hal ini ini terjadi pada saat berolahraga, berupa cedera ringan pada area skrotum. Selain itu dapat pula disebabkan karena perkelahian. Skrotum yang melindungi testis dapat membengkak bahkan terjadi pendarahan.


Hal ini sangat memungkinkan suplai darah ke testis gagal, hingga menyebabkan kerusakan permanen dan memengaruhi mekanisme produksi sperma. Atau bisa juga terjadi torsi testis, yaitu perkembangan abnormal pada saluran sirkulasi testis. Efeknya terjadi kegagalan produksi sprema. Jika tak segera ditangani dapat sebabkan amputasi testis.


Varikokel

Varikokel adalah sejenis varises di testis di sisi kiri yang menyebab ketidaknyamanan ekstrim. Termasuk, mengurangi kualitas dan kuantitas sperma. Varikokel ini dialami pria subur dengan presentase sekitar 15-20 persen, dan 30-40 persen pada pria dengan masalah kesuburan.


Hormonal

Kekurangan hormon testosteron berpengaruh buruk pada produksi sperma. Ada juga kondisi ketika kelenjar pituitari pada bagian hipotalamus otak tak mampu merangsang testis untuk memproduksi hormon. Alhasil jumlah sperma pun rendah.


Ejakulasi Retrogade (ER)

Ini merupakan ejakulasi yang salah arah. Sperma masuk ke dalam kandung kemih melalui penis. Ada sekitar dua persen kasus ER terkait masalah infertilitas dan 18 persen terjadi pada pasien dengan azoospermia, yaitu ketidakmampuan mengeluarkan sperma pada saat ejakulasi. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya