Tips Mengatasi Pasangan yang Emosional

Pasangan bertengkar
Sumber :
  • mrmarriagesaver.com

VIVAlife - Tidak ada yang salah dengan melampiaskan kemarahan yang disebabkan oleh berbagai hal. Kemarahan adalah emosi, sama seperti kebahagiaan, kesedihan, rasa bersalah, atau rasa takut.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Namun, amarah yang tidak terkontrol seringkali dapat menyebabkan seseorang berperilaku kasar, termasuk melakukan pelecehan verbal, kekerasan fisik, mental atau emosional. Lalu bagaimana jika Anda memiliki pasangan yang emosional?

Berikut tips cara mengatasi pasangan Anda yang kelewat emosional seperti dilansir laman Femguide.

-Jangan menolerir amarah pasangan

Respons Keluarga Via Vallen Soal Penggerudukan dan Dugaan Penggelapan Motor

Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa Anda tidak harus selalu menolerir emosi pasangan yang meledak-ledak. Menganggap pasangan mengalami hari yang buruk atau stres tidak akan membuat situasi lebih baik.

Ingat bahwa setiap orang memiliki hari buruk dan mengalami stres karena berbagai masalah, namun tidak semua orang meresponsnya dengan kemarahan. Tidak ada alasan bagi seseorang untuk melampiaskan amarah mereka mengenai masalah yang dialami pada orang lain terutama pasangan.

Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar

Yang harus Anda ketahui adalah memberikan toleransi terhadap kemarahan pasangan dengan sering memberikan ruang bagi si dia saat sedang marah justru membuatnya melanjutkan perilaku buruk tersebut.

-Jangan takut

Seseorang yang memiliki pasangan emosional cenderung takut mengubah rutinitas atau berbuat sesuatu tanpa izin dari pasangan. Hal ini karena hal-hal kecil sekalipun dapat membuat pasangan mereka marah dan kelewat emosional.

Mengatur seluruh rutinitas Anda hanya karena pasangan Anda memiliki masalah temperamen juga memberi mereka ruang untuk melanjutkan perilaku ini. Selain itu secara tidak Anda juga tidak memiliki hak-hak Anda dalam hubungan.

- Beri ultimatum

Memberikan ultimatum kepada pasangan yang begitu emosional seringkali dapat membuat mereka berpikir kembali mengenai emosinya tersebut. Memberi ultimatum juga akan membuat si dia menyadari bahwa Anda serius mengenai perilakunya tak lagi bisa Anda tolerir.

Peringatkan pasangan Anda untuk berusaha mengendalikan emosiny, atau ia akan kehilangan Anda. Jika masalah ini sulit untuk dikendalikan, Anda dapat mencari konseling untuk membantu pasangan Anda.

- Berpisah

Jika pasangan Anda telah menunjukkan kecenderungan berbuat kekerasan atau berperilaku kasar pada Anda dan ultimatum tak juga membuatnya berubah, meninggalkannya adalah hal terbaik yang paling aman yang dapat Anda lakukan.

Sebelum memutuskan kembali pada si dia, Anda mungkin harus mempertimbangkan kembali apakah Anda benar-benar ingin kembali pada hubungan dimana Anda tidak merasa aman dan tidak dihormati.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya