Sumber :
VIVAlife
-
Papanikolaou test atau Pap Smear
jadi hal penting yang harus dilakukan bagi wanita menikah atau yang telah berhubungan seksual. Ini untuk mengetahui adanya gejala sel-sel kanker.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Kepala Unit
Menstruasi
Keputihan
Baca Juga :
Cup Bra Terlalu Besar Picu Gangguan Kesehatan
Baca Juga :
Jurus Turunkan Berat Badan Pakai Protein
Baca Juga :
Misteri 'Bak Mandi Tuhan' Berusia 7.000 Tahun
Menurut dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Kepala Unit
Women Health Center
di RSCM, Junita Indarti,
paps mear
merupakan pencegahan sekunder setelah vaksinasi dalam mengatasi penyakit kanker serviks.
Pap smear
dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada beberapa kondisi tertentu, karena dapat memicu munculnya hasil yang tidak valid.
Berikut tiga hal yang harus diketahui wanita sebelum melakukan pap smear, seperti paparan Dr dr Junita. Indarti, SpOG (K) dalam talkshow
'Smart Tips to Avoid The Silent Killer
di RSCM:
Kontak Seksual
Bagi Anda yang ingin melakukan pap semar sebaiknya jangan dulu berhubungan intim selama 48 jam atau sekitar dua ini. Ini karena dapat mengubah atau mengizinkan masuknya bakteri lain dalam rahim yang berpengaruh pada pengambilanĀ sel.
Selain itu, pasien juga sebaiknya tidak menggunakan semprotan atauĀ sabun antiseptik khusus organ vital. Hal ini dapat meninggalkan sisa sabun yang masuk ke vagina.
Menstruasi
Pap smear
sebaiknya jangan dilakukan ketika sedang menstruasi. Saat haid, keadaan sel sedang meradang dan sebabkan sel abnormal dalam tubuh tertutup. Pemeriksaan ini dapat dilakukan antara lima sampai 10 hari setelah haid.
Keputihan
Jangan mencoba periksa diri ke dokter kalau sedang dalam kondisi keputihan. Keluhan rasa gatal, sakit, atau panas dapat mempengaruhi hasil
paps mear.
(umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Women Health Center