Kerja Lembur Bisa Turunkan Jumlah Sperma?

Sumber :
VIVAlife - Mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau menggunakan pakaian dalam terlalu ketat, merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan pria. Bukan hanya itu, ternyata kurang tidur juga memiliki akibat yang sama.
PKB Sebut Suara Parpol AMIN Belum Cukup Loloskan Hak Angket, PDIP Ditunggu Sikapnya

Nah, berapa jam dalam semalam Anda tidur? Sebuah penelitian dari University of Southern Denmark menunjukkan bahwa pola tidur yang buruk menjadi salah satu faktor berkurangnya produksi sperma. Termasuk kebiasaan lembur yang memangkas waktu tidur, kecemasan akan pekerjaan yang menyebabkan gangguan tidur, hingga penyakit sulit tidur atau insomnia.
Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Dalam studi ini, para ilmuan meneliti 1.000 pria dengan usia belasan hingga 20an. Selain sampel sperma, para responden juga diminta mengisi kuesioner tentang bagaimana pola tidur mereka.  
Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Pertanyaan termasuk intensitas sulit tidur, keteraturan bangun di malam hari, serta kesulitan tidur kembali. Pada peserta yang terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali, memiliki 25 persen sperma lebih rendah dibandingkan mereka yang tak punya masalah tidur. Artinya, faktor kurang tidur menyebabkan skrotum menyusut sehingga terjadi penurunan produksi sperma.

Seperti dikutip Daily Mail, menurut para peneliti, selain kecenderungan gaya hidup tak sehat, gangguan tidur turut mempengaruhi tingkat tetosteron atau produksi hormon seks. Ini adalah studi pertama yang menghubungkan gangguan tidur terhadap kualitas cairan semen atau sperma.

Para ahli percaya, jam tidur ideal untuk dapat menghasilkan sperma sehat adalah tujuh sampai delapan jam setiap malamnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya