Ingin Sukses? Berpikirlah Seperti Wanita

Ilustrasi Wanita dengan payung
Sumber :
  • iStockphoto
VIVAlife -
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemerintah Beri THR Lebaran bagi Warga Terdampak Bencana
Wanita dari Venus dan pria dari Mars adalah ungkapan lazim menggambarkan kedua gender. Wanita seringkali didorong untuk berpikir seperti pria agar dapat sukses dalam karier dan kehidupan.

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Sikap tegas, ambisius, dan egois seringkali dikaitkan dengan sifat macho pria untuk mencapai keberhasilan.
Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?


Dalam bukun
Athena Doctrine,
penulis John Gerzema dan Michael D'Antonio percaya pemikiran femininlah pendorong utama sebuah kesuksesan. Keduanya menulis, "Di seluruh dunia, orang-orang yang menyebarkan pemikiran dan nilai-nilai feminin menjadikan kehidupan mereka dan dunia lebih baik."


Gerzema dan D'Antonio menulis kesimpulan ini setelah melakukan survei terhadap 64.000 orang di seluruh dunia, dari berbagai rasa dan benua. Peserta diminta mengungkap apa yang membuat mereka bahagia dan merasa memiliki kehidupan bermakna.


Survei mereka mengungkap semua orang di ras dan benua berbeda khawatir bahwa institusi akan terlalu berkuasa dan mencipta masyarakat yang tidak adil. Dan alasan dibalik itu semua adalah pria.


Sebanyak 66 persen orang dari Asia, Eropa, dan Amerika Selatan percaya dunia lebih baik jika pria berpikir lebih seperti perempuan. 57 persen orang dewasa di seluruh dunia mengaku tidak puas dengan perilaku laki-laki di negara mereka.


"Dua pertiga orang merasa dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika pria berpikir lebih seperti perempuan," ungkap Gerzema seperti dikutip
Mail Online.


Ada beberapa ciri-ciri sifat maskulin dan feminin yang diperoleh dari survei terhadap 32 ribu orang. Ciri maskulin dominan diantaranya kesombongan, keangkuhan, ambisius, workaholik, berani, agresif dan kompetitif.


Sementara ciri-ciri feminin termasuk jujur, rendah hati, kreatif, berorientasi keluarga, adaptasi, sensitif dan dapat dipercaya.


Akibatnya, mereka menemukan kepemimpinan yang memuat nilai-nilai feminin lebih populer daripada paradigma tradisional maskulin di masa lalu.


"Yang paling inovatif di antara kita yang melepaskan diri dari struktur tradisional menjadi lebih fleksibel, kolaboratif, dan mendidik. Pria dan wanita masa kini mengadopsi gaya kerjasama dan fleksibilitas."


Keduanya menambahkan, ada solusi memecahkan masalah terberat dalam bisnis, pendidikan, pemerintah dengan mengadopsi sifat feminin.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya