'Pengobatan Vampir' Ini Mampu Atasi Kebotakan

Ilustrasi botak
Sumber :
VIVAlife
Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
- Para peneliti menemukan pengobatan baru untuk mengatasi kebotakan. Seperti dilansir laman
Telegraph
Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!
, mekanisme yang disebut dengan "pengobatan vampir" itu uniknya menggunakan larutan dari darah pasien sendiri.
Bulu Mata, Salah Satu Kunci Penampilan Kris Dayanti

Darah diolah dalam sebuah mesin yang mampu mengekstrak
platelet-rich plasma
(PRP). Hasilnya kemudian disuntikkan ke bagian kepala yang mengalami kebotakan. Para peneliti percaya bahwa larutan ini bisa menstimulasi sel induk baru di bawah kulit yang dapat membantu pertumbuhan kembali rambut.


Penelitian yang diterbitkan di
British Journal of Dermatology
edisi terbaru itu melibatkan 45 penderita
alopecia areata
. Mereka menerima suntikan pada satu setengah bagian kepala. Beberapa pasien diberikan PRP, beberapa diberikan pengobatan steroid yang lebih tradisional, sementara yang lainnya menerima pengobatan
placebo
.


Masing-masing pasien menerima tiga kali pengobatan setiap satu bulan sekali. Kemudian rambut baru yang tumbuh di area botak mereka diukur. Hasilnya, PRP lebih mampu secara signifikan menumbuhkan kembali rambut dalam area botak dibandingkan dengan pengobatan steroid dan placebo.


Meski penelitian diterapkan pada pasien alopecia areata, para ilmuwan menilai bahwa pengobatan mereka juga bisa diterapkan pada masalah pola kebotakan pria.


"Kami pikir itu bisa membantu menumbuhkan kembali rambut pada orang dengan masalah
androgenic alopecia
. Kami yakin itu adalah pengobatan terbaik yang ada selain operasi," ujar salah seorang ilmuwan, Dr Fabio Rinaldi.


Lebih lanjut, para peneliti berharap bisa mengembangkan pengobatan mereka menjadi sebuah produk berbentuk krim. Tujuannya, untuk menghindari penggunaan banyak jarum suntik.


"Alopecia diketahui menyebabkan efek besar pada kualitas hidup pasien dan harga diri. Hal ini bisa menawarkan harapan bagi ribuan orang," ujar Nina Goad dari British Association of Dermatologists. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya