Waspada Asupan Pemicu Aroma Tak Sedap

brokoli
Sumber :
  • istockphoto

VIVAlife - Sebelum beraktivitas, Anda tentunya mandi dengan sabun beraroma segar. Tetapi, beberapa jam kemudian, aroma tak sedap muncul. Jangan dulu "menyalahkan" sabun atau parfum yang tak tahan lama. Bisa jadi, asupan yang dikonsumsi merupakan pemicunya.

Apa yang Anda makan dan minum memang akan berpengaruh pada aroma tubuh. Secara sains, seperti dikutip dari The Daily Meal, tubuh memetabolisme senyawa beraroma belerang yang ditemukan dalam banyak asupan. Aroma pun akan masuk ke dalam aliran darah termasuk kelenjar keringat. Waspadalah saat mengonsumsi asupan ini.

1. Brokoli dan kembang kol
Jenis sayuran ini memang sangat kaya antioksidan. Cepat membuat kenyang serta membantu membuang racun. Tapi, brokoli dan kembang kol memiliki efek buruk pada aroma tubuh. Kandungan sulfurnya yang cukup tinggi akan membuat tubuh beraroma lebih kencang dari biasanya.

2. Bawang

Rasa bawang, baik bawang merah, putih, dan bombay sangat kuat. Itu tak lepas dari kandungan minyak pedas dan sulfurnya. Setelah dikonsumsi, keduanya juga masuk ke dalam aliran darah, meresap ke paru-paru, dan keluar melalui napas. Tak heran setelah mengonsumsi makanan kaya bawang, napas jadi agak berbau.

3. Makanan kaya serat

Sayuran, camilan gandum, dan berbagai makanan kaya serat juga jadi pemicu bau badan. Hal ini banyak tak disadari. Makanan serat tinggi mengandung gas seperti hidrogen, karbon dioksida, dan metana. Ketika dicerna akan membuat perut terasa kembung dan mengeluarkan gas sangat berbau.

4. Kopi
Minuman satu ini sering kali tersaji di berbagai pertemuan. Hati-hati jika ingin terlalu banyak mengonsumsi kopi, karena bisa menimbulkan bau napas tak sedap. Kopi sangat asam, yang langsung mengering di mulut.

MK Tak Pertimbangkan Amicus Curiae yang Masuk Lewat dari Tanggal 16 April 2024

Ketika air liur berkurang, bakteri tumbuh dan tercampur dengan senyawa belerang yang menciptakan bau mulut. Level kafein yang tinggi pada kopi juga akan merangsang pusat sistem saraf dan menyebabkan kelenjar keringat lebih aktif. (art)

Presiden Rusia Vladimir Putin

Meski Tengah Perang, Kekuatan Militer Rusia Tumbuh 15%, Kok Bisa?

Meski kini tengah berperang dan menderita kerugian besar di Ukraina, militer Rusia dikabarkan berhasil bangkit kembali seperti sebelum perang.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024