Candi Gunung Kawi, Rupa Pertapaan dalam Tebing

candi gunung kawi
Sumber :
  • www.commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon
VIVAlife - Mendengar kata Gunung Kawi, Anda pasti terpikir sebuah gunung di Jawa Timur. Gunung yang terletak di dekat Gunung Butak ini memang terkenal ke seluruh negeri. Namun, candi yang bernama Candi Gunung Kawi bukan bagian dari Gunung Kawi.
Anggota Polres Yahukimo Dibunuh OTK, Banyak Luka Tusuk di Tangan hingga Leher

Candi ini berada di Tampaksiring, Bali. Keunikannya, candi ini bukan dibangun dari susunan batu tapi dari pahatan dinding batu padas di tepi sungai. Nama Gunung Kawi sendiri, berasal dari kata gunung atau pegunungan dan kawi yang berarti pahatan. Sehingga nama gunung kawi seolah menyiratkan makna bahwa di tempat inilah sebuah gunung dipahat menjadi candi kecil yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi

candi gunung kawi
Pengemudi Arogan Pakai Fortuner Pelat Dinas TNI Palsu Sudah Ditangkap

Candi Gunung Kawi ditemukan pertama kali oleh peneliti Belanda sekitar tahun 1920. Menurut perkiraan para ahli, candi ini dibuat pada abad ke-11 M, pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga pemerintahan Anak Wungsu.

Untuk sampai ke candi ini, para pelancong harus menuruni 300 anak tangga dari tepi jurang Sungai Pakerisan di sekitar candi. Saat menuruni anak tangga, Anda akan disambut pepohonan rimbun di tepi sungai serta gemercik air sungai.

Ada dua komplek candi yang dipisahkan oleh aliran Sungai Pakerisan. Komplek candi pertama memiliki empat buah candi yang berada di sebelah barat. Sedangkan komplek candi kedua memiliki lima buah candi yang dilengkapi dengan kolam pemandian dan pancuran air yang berada di sebelah timur. 

Mengunjungi Candi Gunung Kawi, Anda akan mendapati beragam ruang serta lengkungan yang tertata rapi di dinding batu. Selain itu, Anda juga akan menemui ruang pertapa yang dipahat di dalam tebing, lengkapi dengan peralatan, ruangan kecil seperti kamar serta jendela dan lubang sirkulasi udara dan sinar matahari. Ruangan-ruangan ini sering digunakan sebagai tempat meditasi para pendeta dan tokoh kerajaan.

Berminat mengunjungi situs sejarah ini? Klik gonla.com untuk mendapat penerbangan dan penginapan murah. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya