Konser di Belanda, Waldjinah Bawa Abon dan Kecap

Waldjinah
Sumber :
  • VIVAlife.Fajar Sodiq
VIVAlife
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
-Si Ratu Walang Kekek, Waldjinah bersiap menuju ke Belanda untuk manggung dalam
Festival Tong Tong
Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
yang akan digelar mulai Minggu, 19 Mei 2013. Serangkaian persiapan sudah dilakukannya  bersama Orkes Keroncong Bintang Surakarta.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan makanan yang akan dibawa ke Belanda. Waldjinah tak ingin mengandalkan makanan dari Belanda. Apalagi sesuai saran dari dokter pelantun lagu keroncong yang fenomenal, Walang Kekek dianjurkan untuk menghindari makan yang pedas dan asam. Maka dari itu agar lebih aman, Waldjinah bakal membawa beberapa lauk dari Solo.


“Nanti kan saya bawa tiga koper ke Belanda. Yang satu koper itu akan diisi dengan makanan yang sesuai lidah Jawa. Ada kremes, abon dan kecap. Tiga makanan itu sebagai senjatanya biar di sana tidak makan sembarangan, “ ujarnya kepada VIVAlife, Rabu, 15 Mei 2013.


Penyanyi yang kini  berusia 67 tahun itu rencananya akan membawakan 20 langgam keroncong. Mulai dari Walang Kekek, Yen ing Tawang Ana Lintang, Bengawan Solo, Putri Solo, Tanjung Perak, Jali-Jali, Keroncong Mauresco. Setiap harinya Waldjinah bersama 2 vokalis lainnya menyanyikan sekitar 12 lagu.


“Biarkan saja mereka-mereka membawakan lagu Barat. Yang penting kami akan setia membawakan lagu keroncong seperti ini. Makanya misi kami ke Belanda ini juga bagian dari menunjukkan bahwa musik keroncong adalah milik Indonesia, “ jujurnya.


Menurut Waldjinah, 20 lagu tersebut memang permintaan dari panitia di Belanda. Ia mengaku kalau panitia dari Belanda sangat kagum dengan irama lagu keroncong yang dibawakan secara komplet. Menurut pengakuannya, orang mancanegara memang jarang melihat keroncong dibawakan dengan formasi lengkap.


“Sekitar satu minggu yang lalu, ada perwakilan dari panitia festival dari Belanda yang datang ke rumahnya. Mereka melihat secara lengkap latihan dari kami yang dilakukan dengan formasi lengkap, mulai dari bass, cello, gitar, biola, suling dan cak cuk," ucap dia.


"Mereka tertarik dengan musik keroncong yang dibawakan dengan formasi lengkap makanya mereka meminta kami membawakan langgam keroncong, “ ungkapnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya