6 Hidangan Sadistis Dunia Tuai Kecaman

ikuzukuri
Sumber :
  • commons.wikimedia.org
VIVAlife - Selain tempat wisata, kuliner mungkin menjadi daftar kedua saat Anda mampir ke tempat-tempat baru. Entah itu dari kota ke kota, atau dari negara ke negara. Kuliner pun di sajikan dengan caranya masing-masing, dan dengan kekhasan yang menjadi andalan.
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0

Beberapa negara tercatat memiliki hidangan khas yang kontroversial. Dan bahkan cara mengkonsumsinya pun banyak dikecam. Mengapa? Salah satunya karena cara penyajian dan menyantapnya yang terbilang sadis. Berikut daftarnya, seperti dilansir cracked.com
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

1. Ikizukuri
Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

Hidangan asal Jepang ini berupa sashimi daging ikan. Pengunjung dapat memilih ikan yang akan disantap langsung di akuarium restoran. Ikan yang masih hidup langsung diletakkan di piring dan diiris-iris bagian tubuhnya oleh sang koki. Di depan si pemesan.

Dengan mulut ikan yang masih membuka dan menutup, serta jantungnya yang masih berdetak, daging ikan yang telah diiris kemudian dapat disantap pengunjung.

2. Ortolan

Burung ortolan adalah burung kecil yang memiliki panjang enam inci dan berat hanya 4 pon. Burung ini memiliki paruh berwarna oranye dan bulu berwarna hijau muda kekuningan.

Di beberapa negara barat, burung ini menjadi santapan yang cukup digemari. Burung yang sudah ditangkap, diletakkan di dalam sangkar dan diberi makan anggur dan buah-buahan lainnya hingga mencapai dua atau empat kali lipat ukuran awalnya, kemudian ditenggelamkan ke dalam brandy atau minuman beralkohol lainnya.

Burung ortolan lalu dibakar selama enam hingga delapan menit dan biasanya langsung dimakan dalam keadaan utuh dimulai dari bagian ekor. Banyak yang mengatakan bahwa cita rasa terlezatnya adalah ketika mereka mencapai bagian paru-paru dan perut burung tersebut yang penuh dengan brandy.

3. Foie Gras

Hidangan mewah ini berasal dari Perancis. Ya, foie gras adalah hati angsa berlemak berukuran besar yang disebut-sebut memiliki rasa yang begitu lezat. Untuk mengembangkan lemak hatinya, angsa dipaksa makan secara terus menerus. Ini dilakukan hingga beratnya mencapai 700 hingga 900 gram dari berat normalnya yaitu 85-70 gram.

Caranya, dengan menaruh pipa logam yang mengalirkan makanan melewati tenggorokan ke perut angsa. Angsa yang dipelihara untuk menghasilkan foie gras menghabiskan dua minggu terakhir hidup mereka di kandang yang sempit.

Kondisi tersebut secara tidak langsung memaksa angsa-angsa itu untuk terus berdiri di satu posisi agar tidak mengeluarkan energi dan makanan yang diberikan secara berlebihan cepat menjadi lemak.

Banyaknya pihak yang mengecam hal tersebut membuat hidangan berbahan foie gras tidak bisa dinikmati di berbagai negara seperti Turki, Denmark, Israel dan sebagainya.

4. Dojo Tofu

Hidangan sadistis lainnya yaitu dojo tofu yang merupakan hidangan khas Jepang. Untuk membuat hidangan ini, cukup dengan menaruh belut-belut kecil yang masih hidup di dalam panci berisi air yang kemudian diletakkan di atas api kecil.

Langkah selanjutnya yakni menaruh tofu atau tahu Jepang yang baru dikeluarkan dari lemari es di dalam panci tersebut. Belut-belut yang kepanasan karena air semakin mendidih akan berusaha masuk ke dalam tofu yang dingin. Belut-belut tersebut kemudian akan terjebak di dalam tofu hingga matang.

5. Feng Gan Ji

Hidangan asal Cina ini berupa ayam yang dibumbui dengan cara yang amat sadis. Ayam yang masih hidup diiris sedikit di bagian leher kemudian digantung dengan bagian kepala di bawah hingga darahnya menetes habis. Kemudian dimasukkan bumbu-bumbu seperti tanaman herbal lewat lubang di lehernya dan dijahit.

Ayam lalu dibersihkan bulu-bulunya dan terus digantung di luar ruangan hingga kering. Pada tahap ini ayam dapat dimasak dengan cara dipanggang, dibakar atau direbus.

6. Huo Jia Lu

Hidangan terakhir juga merupakan hidangan khas Cina. Nama huo jia lu berarti 'keledai hidup'. Keledai yang keempat kakinya diikat disembelih hidup-hidup dan diambil dagingnya sedikit demi sedikit untuk langsung disantap di tempat bahkan saat keledai masih hidup. Daging keledai biasa disantap langsung tanpa menambahkan bumbu atau saus apapun. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya