Sudut Jakarta Tempat Memanjakan Lidah Tradisional

Festival Kampoeng Tempo Doeloe 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVAlife - Penyambung lidah-lidah berselera tradisional. Mungkin ini kata tepat untuk mengungkap barisan kuliner yang tersaji di Kampoeng Tempo Doeloe (KTD) di areal Lapiazza Mall Kelapa Gading. Ya, Lapiazza yang biasanya terlihat penuh gerai-gerai makanan berlabel internasional ataupun sajian ala barat dan timur, kini berubah wajah. 
Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Meski hanya untuk sementara, namun acara kuliner yang digelar mulai tanggal 8 hingga 26 Mei 2013 ini mampu mengobati kehausan pecinta kuliner klasik. Mungkin bagi sebagian orang ini terkesan "ndeso". Saat perputaran jaman menuntut lidah untuk menggauli makanan barat, kita malah mencari makanan tradisional. Tapi tidak dipungkiri, makanan-makanan ini masih terus dicari. Entah memang suka atau hanya sekadar pengobat rindu.
Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dan ternyata acara seperti ini sudah kesepuluh kalinya diselenggarakan grup Summarecon sebagai rangkaian dari perhelatan Jakarta Fashion and Food Festival.  
Makin Panas, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Adu Jotos di Ring Tinju

Memasuki arealnya saja, atmosfer sudah terasa. Ini Jakarta tempo dulu. Deretan kios-kios pecinan sengaja dibangun untuk menonjolkan sisi peranakan (Tionghoa dan Melayu) yang dulu sempat menjadi bagian budaya Betawi.

Festival Kampoeng Tempo Doeloe 2013

Menurut pihak penyelenggara, konsep ini terinspirasi dari beberapa bangunan unik peninggalan zaman kolonial di sekitar Kota Tua. Seperti Candra Naya di Jalan Gajah Mada yang ditetapkan sebagai salah satu bangunan cagar budaya sekaligus menjadi saksi sejarah etnis Tionghoa di Jakarta. 

Mungkin jika Anda berada di tempat ini, telinga juga akan langsung mencari sumber suara yang melantunkan nada-nada dengan instrumen tradisional. Sebuah panggung dengan ketinggian sekitar satu setengah meter disediakan khusus untuk pertunjukan musik dan layar tancep. Akulturasi budaya yang terasa pas.

Menikmati keaslian Jakarta sambil duduk-duduk berkumpul dengan keluarga, teman, atau juga pasangan.

Makanan dan Suasana Serba Jaman Dulu di JFFF 2013

Soal memanjakan perut, tak perlu khawatir. Kurang lebih 80 pedagang kuliner siap menyambut "kelaparan dan nafsu makan" Anda. Pedagang kerak telor yang begitu menggoda dengan kepulan asap bercampur aroma. Ini hanya salah satunya. 

Ada juga nasi goreng kambing Kebon Sirih dengan sedikir tasa cengkih yang khas dan tanpa bau amis, atau juga soto Betawi dengan kuah santan dan daging empuk yang memenuhi mangkuk. Atau...., persembahan penting bagi pengantin Betawi. Semuanya ada. Anda tinggal menyiapkan kaki untuk kangen-kangenan memburu makanan masa lalu.

Tapi Jakarta tak melulu jajanan Betawi. Jakarta tempo dulu juga sudah dijajaki makanan khas daerah lain yang ikut meramaikan rasa kuliner. Sama halnya dengan KTD yang juga menjamu Anda dengan makanan-makanan tradisional dari daerah seberang. 

Makanan dan Suasana Serba Jaman Dulu di JFFF 2013

Gudeg Bu Tjitro yang siap membayar kangen Anda pada kota Yogyakarta, atau tahu gunting yang merupakan penganan paling wuenak di Surabaya. Ada juga makanan khas Manado, sate kuah Pontianak, pecel Madiun, mie Aceh, nasi pindang dan kasbah Ponorogo, bihun bebek Medan, sate domba Tegal, dan masih banyak lagi. 

Yang jelas, kunci tepat untuk datang ke tempat ini adalah: mengosongkan perut dari rumah. Atau jika Anda sudah merasa kenyang tapi tetap ingin merasakan kuliner di sini, pilih saja camilan-camilan yang tak kalah menggiurkan.

Ada lumpia Semarang dengan isian rebung. Satu saja rasanya sangat mengenyangkan karena dimensinya yang terbilang gemuk. Atau tempe mendoan Pekalongan yang menggiurkan untuk disantap sesaat setelah diangkat dari penggorengan. Atau roti cane Medan yang disajikan dengan kuah kari.

Ada juga es duren Sakinah khas Bandung yang berisi es batu dan beberapa biji durian dengan daging yang lembut. Rasanya lumer saat menyentuh lidah dan bercampur dengan lelehan susu. Hmmmm....

Jangan hanya menelan ludah, jika sudah kepincut dan belum memiliki rencana mengisi akhir pekan, datang saja ke sini! 

Lihat foto selengkapnya melalui (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya