Raup Jutaan Rupiah Lewat Bunga Kembang Sepatu

Kembang sepatu
Sumber :
  • Ilustrasi Kembang Sepatu
VIVAlife - Berbagai kekayaan flora di Indonesia telah digunakan masyarakat sebagai bahan makanan. Bunga dari pohon turi misalnya, sejak lama dibuat untuk campuran makanan tradisional pecel di berbagai daerah. Dan kini giliran bunga kembang sepatu yang dilirik.
Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Adalah lima mahasiswa Kedokteran dan Farmasi UGM Yogyakarta, Venni Winta Pratiwi, Dita Hanna, Abigail Christine, Rizqi Mahanani, dan Masmur Kristi Pamuji yang berhasil mengolah bunga cantik ini menjadi bahan baku untuk produk makanan olahan seperti puding, permen jelly, dan kue kering atau cookies.
Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

Venni bersama temannya mengatakan, kandungan senyawa antioksidan, vitamin C, dan mineral dalam mahkota bunga menjadi alasan mereka memilih bunga kembang sepatu sebagai bahan makanan.
Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

"Kandungan antioksidan polifenol, flavonoid, dan yang lainnya berfungsi untuk mengobati flu dan demam. Juga menjaga daya tahan tubuh dan memperlancar pencernaan," kata Venni saat ditemui di Fakultas Kedokteran UGM.

Lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan, kelompok mahasiswa ini mendapatkan dana bergulir Rp. 7,5 juta. Ide memilih bunga kembang sepatu menurut Abigail Christine karena bunga tersebut mudah didapatkan. Sebelumnya bunga kembang sepatu ini juga digunakan sebagai campuran salad. 

Tanaman yang memiliki nama latin hibiscus rosa sinensis ini diakui Dita Hanna, hanya diambil mahkotanya saja lalu diblender untuk dijadikan tambahan adonan membuat kue kering.

Untuk membuat 1 kg adonan kue kering, mereka hanya membutuhkan ¼ kg bunga yang harga per kilo-nya Rp7.500,-. Kini, setelah dua bulan berjalan kelimanya sudah menjual 850 kue kering, 354 puding, dan 397 permen.

Produk makanan olahan yang diberi label Bang Sulam ini dijual Rp14 ribu untuk kering dengan kemasan ½ kilogram,  sedangkan puding dan permen dijual Rp1.500,-.

"Omset kita selama dua bulan capai Rp3,5 juta dengan keuntungan bersih Rp1,6 juta," kata Rizqi yang mengaku sudah mempekerjakan satu orang karyawan. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya