Hasil Menjanjikan Studi Awal Vaksin Diabetes Tipe 1

Diabetes
Sumber :
  • istockphoto

VIVAlife - Sebuah studi tahap awal memperlihatkan bahwa vaksin eksperimental mungkin bisa menjinakkan sistem kekebalan tubuh yang rusak pada pasien diabetes tipe 1. Hasil penelitian ini memberikan harapan adanya cara baru untuk menunda atau mencegah penyakit yang tergolong dalam jenis autoimun itu.

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine, tim peneliti dari Leiden University Medical Center, Belanda, dan Stanford University, California, menguji vaksin rekayasa genetika. Vaksin ini mematikan hanya sel-sel sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan dan meninggalkan sisa sel-sel sistem kekebalan tubuh lainnya dalam kondisi utuh.

"Idenya di sini adalah mematikan hanya sel-sel kekebalan tubuh yang nakal, yang menyerang pankreas dan membunuh sel-sel beta yang menghasilkan insulin," ujar seorang profesor dari Stanford University, Dr. Lawrence Steinman, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Penelitian dilakukan terhadap sekitar 80 pasien diabetes tipe 1 yang mendapat suntikan insulin. Penelitian dirancang untuk menguji kemanan vaksin yang dikenal dengan nama TOL-3021.

Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah

Vaksin ini terdiri dari sepotong bulat kecil DNA yang disebut plasmid yang direkayasa secara genetik untuk menekan respons kekebalan tubuh terhadap insulin dan menjaga sel yang memproduksi insulin atau sel beta.  Vaksin ini menargetkan protein prekursor dalam darah yang disebut proinsulin.

"Ini adalah serangkaian pengguntingan dan pemotongan DNA yang rumit, yang mengambil kemampuan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh," kata Steinman.

Setelah 12 minggu, pasien yang diberikan vaksin setiap satu kali sepekan, menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka mampu mempertahankan beberapa sel yang memproduksi insulin yang tersisa di pankreas tanpa menyebabkan efek samping serius. Vaksin ini juga mengurangi jumlah sel pembunuh kekebalan yang dikenal dengan nama sel T.

Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Selain itu pasien yang mendapatkan vaksin aktif memiliki kadar C-peptida- sisa-sisa dari produki insulin dalam darah yang menunjukkan lebih banyak sel beta yang bekerja-.  Lebih lanjut, Steinman mengakui bahwa vaksin hasil penelitiannya masih jauh untuk diterapkan secara komersial. Namun, penelitian yang dilakukannya cukup menjanjikan untuk studi yang lebih besar.

Selama lebih dari empat dekade, para ilmuwan mencoba berbagai cara memanipulasi sistem kekebalan tubuh untuk menghentikan penghancuran sel yang memproduksi insulin. Namun, beberapa upaya sebelumnya cenderung menekan bagian yang diperlukan dari sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan individu rentan terhadap infeksi dan kanker.
 
Chief scientific office JDRF, Dr. Richard Insel, menjelaskan bahwa terlalu dini mengatakan bahwa vaksin yang diteliti oleh para peneliti ini cukup menjanjikan. Meski memiliki beberapa potensi, ujar Insel, jumlahnya masih sangat kecil.

"Awalnya ini merupakan studi untuk menemukan dosis dan keamanan. Mereka (peneliti) terkejut mendapatkan hasil seperti ini," ucapnya.

Untuk diketahui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) memperkirakan, sekitar 10 persen dari 350 juta orang di dunia menderita diabetes tipe 1. (sj)

4 Tanda Zodiak Paling Sederhana dan Humble, Apakah Kamu Termasuk dalam Daftar Ini?
Film Keluar Main 1994

Tayang Perdana Hari Ini 28 Maret 2024, Film "Keluar Main 1994" Siap Hibur Penonton

Sebuah film yang ditunggu-tunggu, "Keluar Main 1994", tayang perdana di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada hari ini, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024