- REUTERS/Gonzalo Fuentes
VIVAlife - Di tangan para desainer, semua hal bisa jadi sesuatu yang cantik dan unik. Seperti pada peragaan busana pada Haute Couture Fall Winter 2013/2014 di Paris, Perancis, 1 Juli 2013 waktu setempat.
Dalam pagelaran busana itu, perancang busana asal Belanda, Iris van Herpen menampilkan busana yang terinspirasi dari organisme, exoskeleton yang berpadu dengan budaya Jepang. Pengaruh Jepang ini jelas terlihat dari gaun yang berbentuk setengah kimono dan setengah kepompong.
Model mengenakan busana karya Iris van Herpen dalam pagelaran busana Haute Couture Fall Winter 2013/2014 di Paris, Senin (1/7/2013). Foto: REUTERS/Charles Platiau.
Rancangan unik Herpen juga tampak pada sepatu yang lebih menyerupai karya patung abstrak. Untuk menciptakan koleksinya ini, ia memanfaatkan teknologi laser dan printer 3D.
Selain Iris van Herpen, Alexis Mabille juga merancang busana yang tidak kalah unik. Koleksi busananya kali ini terinspirasi dari pelukis Italia, Giovanni Boldini dan tokoh masyarakat pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20.
Ada sekitar 27 penampilan yang dinamai seperti seorang pelacur Cléo de Merode dan tokoh sosial Gertrude Vanderbilt Whitney. Semuanya itu dikemas penuh dengan sentuhan artistik. Sebuah rok malam brokat bertekstur pink dan kuning, misalnya, dilapisi dengan tulle pucat yang dicat dengan warna wisteria.
Model mengenakan busana karya Alexis Mabille dalam pagelaran busana Haute Couture Fall Winter 2013/2014 di Paris, Senin (1/7/2013). Foto: REUTERS/Gonzalo Fuente.
Ia juga memberi efek lukisan hijau dan merah muda pada gaunnya. Namun, busana yang terlihat memukau pada koleksinya adalah jaket biru dan emas dengan efek 3D pada kristal bunga teratai yang dinamainya Water Lilies.
Sumber: WWD/Dailymail
