Cukup Tidur di Malam Hari Pangkas Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi Gangguan Fase Terlambat Tidur
Sumber :
VIVAlife
Bek Timnas Indonesia U-23 Pede Bekuk Tuan Rumah Qatar di Piala Asia U-23
- Istirahat malam yang cukup ternyata bisa memangkas risiko seseorang meninggal karena penyakit kardiovaskular hingga setengahnya. Hal ini terungkap dalam studi yang dipublikasikan dalam
European Journal of Preventive Cardiology
Deretan Negara yang Miliki IQ Tertinggi di Dunia, Ada 1 Tetangga Indonesia
.
Presiden Iran Sebut Serangan kepada Israel sebagai "Hukuman terhadap Agresor"

Seperti dilansir laman
Daily Mail
, para peneliti mengamati empat gaya hidup positif, yakni berolahraga, diet sehat, minum alkohol dengan jumlah moderat, dan tidak merokok. Kemudian peneliti juga melihat apakah tidur sama pentingnya dengan gaya hidup tersebut.


Mereka yang menerapkan keempat gaya hidup positif ternyata berisiko 57 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan 67 persen berisiko lebih rendah meninggal karena serangan jantung.


Namun dalam penelitian selanjutnya, peneliti menemukan bahwa tidur selama tujuh jam atau lebih di malam hari mampu meningkatkan seluruh manfaat yang diperoleh dari keempat gaya hidup positif tersebut.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidur di malam hari selama tujuh jam atau lebih berisiko 65 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan 83 persen lebih rendah mengalami kondisi fatal.


"Saat ini pentingnya tidur harus disebutkan sebagai cara tambahan untuk mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular," ujar peneliti dari National Institute for Public Health and the Environment yang memimpin studi, Dr. Monique Verschuren.


Sementara itu Doireann Maddock dari British Heart Foundation menilai, penelitian ini memperlihatkan kombinasi antara tidur nyenyak di malam hari dengan gaya hidup lainnya dapat mengurangi risiko serangan jantung. Namun, ujarnya, studi ini tidak berarti bahwa kurang tidur bisa menyebabkan penyakit jantung.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya