Menu Ramadan Muntilan, Sempat Jadi Santapan Raja

Jemunak
Sumber :
  • Fajar Sodiq
VIVAlife - Ramadan. Selain diwarnai tradisi unik di setiap daerah, sajian khas berbukanya juga selalu menggoda. Tidak ketinggalan dengan jemunak, bubur kenyal dengan rasa manis khas Magelang. 
Ajak Bernostalgia, Dewa 19 hingga Reza Artamevia Guncang Panggung Soul Intimate Concert 2.0
 
Konon jemunak hanya terdapat di salah satu desa di sekitar Kecamatan Muntilan, yakni Gunungpring. Di desa tersebut ada beberapa penjual jemunak, salah satunya Mujilah. Wanita berusia 78 tahun ini mengaku menjajakan jemunak secara temurun dari neneknya. 
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
 
Tidak seperti penjual pada umumnya yang menjual daganganya di warung, Mujilah tidak memiliki warung. Para pembeli yang ingin merasakan bubur buatannya bisa langsung ke dapur rumahnya. Di dapur itu, Mujilah dan anak-anaknya membuat adonan bubur berbahan baku ketela dan beras ketan.
Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya
 
Sebelum dicampur dengan beras ketan, sebanyak 25 kilogram ketela terlebih dahulu dikupas dan diparut. Selanjutnya, hasil parutan itu langsung direbus selama kurang lebih satu jam. Selesai direbus, ketela  dicampur dengan 5 kilogram beras ketan untuk ditumbuk.

Untuk menghasilkan campuran merata, ia mengaku butuh waktu satu jam. 
"Harus dideplok (tumbuk) dengan waktu  lama untuk menghasilkan jemunak yang kenyal, tidak kasar seperti getuk. Proses ndeplok ini paling berat karena alot," paparnya saat VIVAlife berkunjung ke dapurnya.

Setelah adonan jadi, adonan ini kemudian ditom (dibungkus) menggunakan daun pisang. Menurut Mujilah, dirinya bisa menjual 600 bungkus dalam sehari. Per bungkusnya sendiri dihargai Rp1000,-.
 
Jemunak tak selesai sampai bungkusan tersebut. Untuk menyajikannya, jemunak di taburi parutan kelapa dan lelehan gula jawa atau kincau. Hmmm...

Menurut Mujilah, hasil masakannya ini tidak hanya dibeli warga sekitar Muntilan. Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwo X juga pernah memesannya.
"Sultan pernah mencicipi jemunak ini. Kapolda DIY yang dulu juga pernah pesan. Beberapa instansi perbankan di Sleman dan Magelang setiap bulan puasa ikut memesan jemunak," akunya.
 
Karena jemunak ini merupakan menu khas ramadan, untuk hari-hari lain Mujilah hanya menjual ketan bubuk yang juga hasil olahannya sendiri. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya