Parcel Unik Lebaran, dari Batik Sampai Rendang

Parcel Batik Nona Rara
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAlife - Kesibukan jelang hari raya Idul Fitri sudah terasa. Tak hanya menyiapkan  perjalanan mudik, tapi juga bingkisan khusus untuk diberikan pada orang-orang terkasih. Parcel pun jadi pilihan yang selalu dicari.

Selain kepraktisan, kesan mewah juga didapatkan dari kemasan parcel. Isinya tak melulu makanan dan minuman kemasan. Anda bisa menghadiahkan parcel dengan sentuhan lebih personal.

Bisa dibilang, parcel di hari raya bukan hanya bingkisan semata tapi juga bentuk perhatian dan penghormatan. Mengemas dan memilihnya secara spesial tentu tak jadi soal. Tengok saja beberapa parcel unik seperti berikut:

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Parcel batik

Parcel Batik Nona Rara

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Batik. Pesonanya tak pernah lekang dimakan waktu. Kain tradisional ini pun mampu mengemas apik pemakainya. Rasanya patut diberikan sebagai hadiah hari raya untuk kerabat. Tentu saja dengan kemasan yang juga cantik, dalam bentuk parcel.

Adalah Batik Nona Rara, salah satu butik yang menyediakan parcel batik. Sudah setahun ini, pemiliknya, Pipiet membuat parcel batik yang isinya bisa disesuaikan dengan selera dan budget. Sebelum dibuat, konsumen dipersilahkan memilih sendiri kain batik yang akan dihadiahkan.

"Pilihannya bisa batik cap atau tulis, kombinasi keduanya juga bisa. Kalau konsumen bingung memilih, biasanya kita padukan dua kain yang kalau dijahit jadi perpaduan motif dan warna yang pas," ujar Pipiet saat ditemui VIVAlife.

Setelah menentukan pilihan batik, konsumen tinggal memilih kemasannya. Keranjang dari anyaman rotan atau keranjang berbentuk sangkar. Kain batik ditata sedemikian rupa dengan menambahkan hiasan bunga atau ketupat mungil dari pita.  Lihat foto-foto parcel dengan

Ada juga kemasan baru dalam toples yang lebih keren dengan sebutan “batik in a jar”. Harga cukup terjangkau, di bawah Rp200 ribu. Isinya satu lembar batik cap Cirebon.  Atau jika Anda ingin menggantinya dengan batik tulis juga bisa.

Awalnya, Pipiet mengaku hanya membuat parcel berdasarkan pesanan pelanggan. Namun karena banyaknya permintaan, ia juga menyediakan parcel dalam bentuk jadi. Promosinya hanya dari mulut ke mulut. Selebihnya ia memercayakan promosi melalui media sosial.

Parcel aksesori

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Parcel tas dan sepatu

Parcel yang juga tak kalah menarik adalah parcel dengan isi perlengkapan wanita seperti tas dan sepatu. Anda bisa mendapatkan parcel ini daerah Cikini, Jakarta Pusat. Para pedagang penyedia parcel, membuka tokonya 24 jam.

Salah satu penjual, Edi mengaku bahwa parcel berisi tas dan sepatu sedang banyak diminati. Konsumen dapat memilih sendiri model tas dan sepatu sesuai selera, sebelum dibungkus dengan rapi.

Di kios yang lain, tampak juga deretan parcel berukuran besar. Isinya aksesori dapur. Bisa satu set cangkir, perlengkapan makan, atau peralatan memasak. Masing-masing dilengkapi dengan sebuah lukisan kanvas berukuran besar. Harga satu paket parcel ini berkisar Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta.

Menurut sang penjual, Eko, tren parcel memang sudah beralih dari yang dulu berisi makanan kemasan menjadi barang-barang kebutuhan wanita. “Ukuran yang diminati juga yang besar,” tambahnya.

Untuk mengemas satu buah parcel, Eko membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Ia juga butuh “selera” dalam memilih warna dan bentuk barang. Tujuannya: agar tatanan terlihat menarik dan rapi. 

Parcel rendang

Parcel rendang Uni Hilda

Tak hanya batik dan sepatu saja yang dapat dikemas dalam bentuk parcel. Rendang pun bisa. Sajian daging berbumbu rempah ini selalu menjadi 'penghuni' tetap meja makan saat lebaran.

Dengan pengemasan yang menarik, rendang bisa jadi bingkisan mewah untuk diberikan pada kerabat. Rendang Uni Hilda misalnya. Menurut sang pemilik, Indira Zaini, bingkisan rendang sangat diminati karena daya simpannya yang terbilang  lama. Satu bulan jika disimpan dalam lemari es.

Soal ide parcel rendang ini, Indira mengaku berusaha memenuhi kebutuhan berlebaran pelanggannya. Ia mengemasnya dalam toples-toples bening yang dihias pita cantik.

Untuk rasa, wanita yang akrab disapa Uni Dira ini menggunakan resep warisan keluarga yang mengunggulkan rasa “rumahan”. Selain itu juga tekstur daging yang empuk. 

Sedikit membocorkan resep, menurut Uni Hilda, ibu dari Uni Dira dan wanita di balik kelezatan resep tersebut, rendang tidak boleh terus diaduk karena bentuknya akan rusak.

Memasak rendang juga harus didiamkan beberapa jam. Saat sudah menjadi kalio, rendang dimasak kembali agar daging menjadi empuk, namun minyak yang keluar tidak berlebihan.

Ia mengaku, bisnis yang baru dijalankan dalam hitungan bulan bersama sang ibunda ini cukup membuatnya kewalahan. "Dari awal bulan puasa ini, total pesanan rendang yang saya terima sekitar 120 sampai 150 kilogram," ujar Uni Hilda.

Untuk harga parcel rendang Uni Hilda, Indira mematok harga Rp350 ribu hingga Rp450 ribu, tergantung dari jenisnya. Rendang daging, rendang paru, atau rendang kombinasi yang berisi daging dan singkong. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya