Sumber :
- Dok. Kemenparkeraf.
VIVAlife - Sutradara kenamaan Hollywood, Michael Mann, telah melakukan syuting film terbarunya di Jakarta. Film yang mengisahkan tentang aksi kejahatan dunia maya di kawasan Asia Tenggara tersebut, memakai beberapa lokasi di Jakarta untuk pengambilan gambar.
Diantaranya yakni, Pasar Tanah Abang, Kota Tua, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Lapangan Banteng.
Mann terkenal sukses dengan film-film yang digarapnya seperti "The Aviator" (2004), "Miami Vice" (2006), "Hancock" (2008) dan "Public Enemies" (2009). Di Jakarta Mann juga menggandeng aktor tampan Chris Hemsworth, dalam syuting film yang belum memiliki judul itu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, bercerita mengenai asal mula sutradara peraih nominasi Academy Awards tersebut tertarik untuk melakukan syuting film di Indonesia.
"Pertama kali bertemu dengan Michael itu dua tahun yang lalu. Waktu itu saya dikenalkan dengan Michael. Saat itu dia sedang di Jakarta melakukan riset untuk filmnya yang lain, bukan film ini," kisah Mari yang ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Kemudian Mari terus melakukan pendekatan pada Mann. Mereka kembali bertemu di Los Angeles Film Location Show. "Pokoknya kami fasilitasi Michael dan para kru. Sebelumnya, mereka hanya mau syuting satu hari di Jakarta, tapi saya perkenalkan budaya dan lokasi-lokasi di Jakarta akhirnya mereka tertarik dan syuting jadi enam hari," ujarnya.
Selain memberikan pelayanan untuk membuat para pemain dan kru merasa aman dan nyaman, Mari juga memberian kemudahan dalam masalah perizinan.
Mari berharap Mann dapat menceritakan tentang Indonesia kepada publik dunia. "Sebagai sutradara sekaligus produser film besar, tentu saja Mann pasti akan bercerita ke orang lain bahwa Indonesia adalah tempat yang bagus dan aman untuk lokasi syuting," ujarnya.
Mann yang ditemui di tempat yang sama mengaku sangat mengagumi Jakarta. Ia dan pemain serta kru film telah tiba di Jakarta sejak 5 Agustus 2013 lalu.
"Jakarta adalah kota sangat indah. Saya sangat mengagumi tempat-tempatnya yang penuh warna, kebudayaannya yang unik dan orang-orangnya yang ramah," ucap Mann.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Pertama kali bertemu dengan Michael itu dua tahun yang lalu. Waktu itu saya dikenalkan dengan Michael. Saat itu dia sedang di Jakarta melakukan riset untuk filmnya yang lain, bukan film ini," kisah Mari yang ditemui di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
