2.000 Penari Indonesia Ikut Syuting Film Sutradara Hollywood

Michael Mann di Jakarta
Sumber :
  • VIVAlife/ Tasya Paramitha

VIVAlife- Kebudayaan Indonesia tak bisa dipungkiri telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, tak terkecuali para sutradara filmĀ  Hollywood.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Bahkan kebudayaan tradisional Indonesia, menjadi salah satu alasan salah seorang produser juga sutradara kenamaan Hollywood Michael Mann memilih Indonesia sebagai lokasi syuting film terbarunya yang dibintangi Chris Hemsworth sebagai pemeran utamanya.

Saat VIVAlife berkesempatan mengunjungi lokasi syuting film yang belum diberi judul resmi tersebut di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat Rabu malam, 14 Agustus 2013 kemarin bersama beberapa awak media dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, terlihat banyak unsur kebudayaan Indonesia yang terdapat di set film yang begitu megah.

"Syuting film ini melibatkan 2.000 penari lokal sebagai figuran yang akan menjadi latar adegan film," ucap Mari Elka.

Sebanyak 2.000 penari yang mengenakan pakaian adat Bali berwarna merah tersebut terlihat sedang menerima arahan kru yang bersiap-siap untuk mengambil gambar. Tak hanya itu, terlihat pula ondel-ondel, ogoh ogoh dan berbagai properti tradisional Indonesia yang mendukung keseluruhan set kolosal untuk syuting.

Mari juga mengungkapkan bahwa selain dibantu oleh para sineas Indonesia seperti Mira Lesmana dan Riri Riza, syuting film ini juga bekerjasama dengan Dream Flare Motion Picture.

"Total ada 300 kru film yang terlibat. Sebanyak 150 kru lokal dan 150 kru dari production house mereka," jelas Mari.

Seperti yang diketahui, rumah produksi Legendary Pictures baru saja merilis sederet film-film besar seperti "The Hangover Part III", "42", "Jack The Giant Slayer", "The Dark Knight Rises" dan "Wrath of The Titans".

Mari juga mengungkapkan bahwa para pemain dan kru film telah tiba di Jakarta sejak tanggal 5 Agustus 2013 untuk melakukan enam hari pengambilan gambar di Jakarta yaitu di Pasar Tanah Abang, Kota Tua, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Lapangan Banteng.

Menurut Mann, rencananya pengambilan gambar di Lapangan Banteng tersebut akan menjadi scene terakhir dalam film garapannya. Syutingnya sendiri dimulai jam delapan malam dan berlangsung semalaman setiap harinya karena film tersebut memang banyak memakai scene di malam hari. (eh)

Parida Kerayuphan (kanan) dan Kantong Passarapon

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Transgender Thailand Parida Kerayuphan dan Kantong Passarapon meminta pembebasan tugas dinas wajib militer.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024