Sumber :
- Genius Beauty
VIVAlife
- Hati-hati jika Anda merasa tak bisa berhenti makan. Mengutip laman
Daily Mail
, sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kecanduan makanan ternyata ada. Sama seperti seseorang yang kecanduan obat-obatan terlarang.
Penelitian ini muncul setelah sekian lama para ahli berdebat apakah makanan bisa menjadi candu. Ternyata, makanan yang memiliki kadar gula tinggi mengakifkan area otak yang juga distimulasi kokain dan heroin.
Penelitian ini muncul setelah sekian lama para ahli berdebat apakah makanan bisa menjadi candu. Ternyata, makanan yang memiliki kadar gula tinggi mengakifkan area otak yang juga distimulasi kokain dan heroin.
Makanan manis nan lezat memang menggiurkan bagi semua orang. Namun, banyak unsur berbahaya yang terkandung di dalamnya. Salah satunya, mengandung indeks glikemik tinggi. Ini meliputi pati halus dan gula pekat yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah setelah dikonsumsi.
Selain memicu rasa lapar berlebih, indeks glikemik tinggi juga membuat seseorang menjadi mudah tersinggung.
Ini dibuktikan oleh penelitian Harvard Medical School yang menggunakan dua
milkshake
berbeda. Satu mengandung indeks glikemik tinggi dan satu lagi mengandung indeks glikemik rendah. Keduanya punya kadar kalori dan rasa yang sama.
Minuman ini kemudian diberikan kepada 12 pria sehat yang memiliki kelebihan berat badan. Hasilnya, peserta yang mengonsumsi
milkshake
dengan kadar glikemik tinggi merasakan lapar setelah empat jam.
Peneliti juga mengambil gambar MRI fungsional dari semua peserta. Gambar itu menunjukkan adanya aktivitas intens pada
nucleus accumbens
. Ini merupakan area otak yang berhubungan dengan kesenangan, motivasi, dan adiksi.
Uniknya, pola serupa juga dialami pengomsumsi zat adiktif lain, seperti kokain dan heroin. Dr Belinda Lennerz, pemimpin penelitian itu mengungkapkan bahwa sejatinya makanan adalah kebutuhan. Saat orang memiliki nafsu makan berlebih, ini tandanya ia mulai kecanduan.
Kecanduan makanan bisa memicu beberapa penyakit berbahaya, seperti obesitas, jantung, dan diabetes.
Penelitian itu didasarkan pada asumsi bahwa penurunan berat badan seharusnya bisa dilakukan dengan sederhana. Hanya perlu mengurangi asupan kalori. Namun, pelaku diet justru makan berlebihan. Ternyata, itu disebabkan adanya indeks glikemik tinggi yang dikonsumsi. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Makanan manis nan lezat memang menggiurkan bagi semua orang. Namun, banyak unsur berbahaya yang terkandung di dalamnya. Salah satunya, mengandung indeks glikemik tinggi. Ini meliputi pati halus dan gula pekat yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah setelah dikonsumsi.