Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAlife
- Kemesraan pasangan Gading Marten dan Gisella Anastasia dalam resepsi kedua pernikahan di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Minggu, 22 September 2013 membuat iri Regina Ivanova.
Jawara Indonesian Idol 2013 itu datang bersama sahabatnya, Kamasean alias Sean. Mereka hadir Minggu malam, karena tak sempat menghadiri pemberkatan dan resepsi pertama di Bali, 14 September lalu.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan
Jawara Indonesian Idol 2013 itu datang bersama sahabatnya, Kamasean alias Sean. Mereka hadir Minggu malam, karena tak sempat menghadiri pemberkatan dan resepsi pertama di Bali, 14 September lalu.
Regina menuturkan, pernikahan Gading dan Gisel membuatnya ingin segera menyusul mereka. Pasalnya, pesta dibuat meriah dan menyenangkan. Kalau di Bali kesannya sakral karena mereka berjanji di hadapan Tuhan, pesta di Jakarta khusus dibuat untuk menjamu tamu dan bersenang-senang. Mereka yang hadir di pesta itu, bisa bercengkerama, menikmati hidangan, bahkan antre untuk menyumbangkan lagu.
Sayang, Regina dan Sean tak sempat menyanyi karena antrean sudah mengular. Padahal, keduanya sedang terburu-buru. Namun, Regina mengaku tetap menikmati suasana dan makanan yang dihidangkan. Pelantun
Kemenangan
itu berpendapat, dekorasi pernikahan Gading dan Gisel sangat menarik. Romantis, retro, tampak mewah. Semi
outdoor
, dengan dekorasi berwarna putih dan peach. Foto-foto
pre wedding
keduanya tersebar.
"
Pengen banget
. Lihat foto
pre wedding-nya
saja lucu-lucu
banget
. Jadi
pengen
," ucap Regina gemas.
Padahal, menurut Gisel, resepsi kali ini persiapannya cukup mendadak. Tak ada
dress code
dan tema unik tertentu. Yang penting, mereka bisa mengakomodasi relasi yang tak bisa datang ke Bali. Bahkan awalnya, ia berniat tak usah ada pelaminan.
"Tapi mikirnya capek juga keliling. Akhirnya pakai pelaminan simple," ujar Gisel menerangkan. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Regina menuturkan, pernikahan Gading dan Gisel membuatnya ingin segera menyusul mereka. Pasalnya, pesta dibuat meriah dan menyenangkan. Kalau di Bali kesannya sakral karena mereka berjanji di hadapan Tuhan, pesta di Jakarta khusus dibuat untuk menjamu tamu dan bersenang-senang. Mereka yang hadir di pesta itu, bisa bercengkerama, menikmati hidangan, bahkan antre untuk menyumbangkan lagu.
