- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAlife - Rabies masih menjadi penyakit menular akut yang patut diwaspadai di Indonesia. Pada tahun ini, 24 provinsi melaporkan adanya masyarakat yang terkena rabies.
"Endemis tersebar di Sulawesi Utara sebanyak 14 orang, Sumatera Barat enam orang, Nusa Tenggara Timur dan Maluku masing-masing empat orang," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 3 Oktober 2013.
Sementara itu, provinsi yang dinyatakan sebagai daerah bebas rabies antara lain Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat.
Meski jumlahnya tak terlalu banyak dibandingkan negara lain, penyebaran virus rabies sangat cepat. Virus yang masuk dalam keluarga Rhabdovirus ini menular melalui gigitan, cakaran, dan jilatan hewan yang menderita rabies.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2PB) Kementerian Kesehatan, dr. Andi Muhadir, penularan virus rabies paling mudah melalui air liur (jilatan) di mana seseorang telah memiliki luka sebelumnya. Virus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies itu berbentuk seperti peluru yang memiliki ukuran sangat kecil dan tak bisa dilihat secara kasat mata.
Mayoritas hewan yang menularkan virus tersebut, 98 persen berasal dari anjing, dan sisanya kucing dan kera. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, terdapat 40.429 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) yang dilaporkan.
Adapun vaksin setelah terjadi kontak dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies berjumlah 32.631 jiwa. Sementara yang meninggal dunia karena rabies ada 39 orang. Rabies merupakan penyakit yang menyerang susunan saraf pusat dan bisa mengakibatkan kematian. (eh)
Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh
Transaksi jemaah haji nasabah Bank Muamalat semakin dipermudah dengan fitur baru yang diluncurkan pada kartu debitnya.
