Tidur Lebih dari 10 Jam Picu Tekanan Mental?

Ilustrasi Gangguan Fase Terlambat Tidur
Sumber :
VIVAlife
Konsisten Mengomunikasikan Value Perusahaan, BRI Raih 6 Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024
-  Semua orang tahu bahwa kurang tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, sebuah penelitian mengungkap, terlalu banyak tidur ternyata juga berisiko meningkatkan penyakit serius.

Segini Kecepatan Xpander saat Tabrak Showroom di PIK 2 hingga Buat Porsche Ringsek

Penelitan dari American Academy of Sleep Medicine melibatkan 54 ribu orang Amerika, berusia di atas 45 tahun. Hasil penelitian itu pun kemudian diterbitkan dalam Jurnal Sleep.
Anti Panik! Siapkan Dana Darurat Ini Agar Kebutuhan Mendesak Tak Ganggu Keuanganmu


Para peneliti menemukan, hampir sepertiga responden masuk dalam kategori 'tidur pendek' dengan waktu tidur kurang dari enam jam setiap malam. Dua pertiga lainnya dikategorikan sebgai optimal. Mereka tidur tujuh sampai sembilan jam dalam waktu 24 jam. Sementara itu sisanya masuk dalam kategori tidur berlebihan. Itu karena mereka beristirahat selama lebih dari 10 jam.


Terkait hal tersebut, Spesialis Pengobatan Tidur, Safwan Badr, mengatakan kondisi yang terjadi pada setiap responden berhubungan dengan aspek psikologis dan fisiologis penyakit. Namun, pada dasarnya, gejala tersebut dapat diatasi dengan beristirahat dalam jumlah yang benar.


Dia menjelaskan, tidur kurang dari enam jam atau tidur lebih dari 10 jam dapat mengembangkan berbagai kondisi fisik dan psikologis, seperti jantung koroner, diabetes, kecemasan, dan obesitas.


Bagi orang dewasa, tidur selama tujuh sampai sembilan jam setiap malam dapat memberikan manfaat kesehatan. Kondisi tersebut berlaku pula bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit kronis.


Pakar penyakit kronis, Dr Janet Croft dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika mengatakan, ada beberapa hubungan antara durasi tidur yang tidak sehat dengan penyakit kronis, yaitu adanya tekanan mental dan obesitas.


"Ini menunjukkan bahwa dokter harus mempertimbangkan pantauan kesehatan mental dan berat badan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis." seperti yang dikutip
Daily Mail.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya