Kostum Reog Ponorogo Rp4,5 Juta Melenggang ke Rusia

Ning Hadiati dan kostum Reog Ponorogo
Sumber :

VIVAlife - Whulandary Herman, Putri Indonesia 2013, bakal mewakili nama Indonesia dalam pagelaran Miss Universe di Rusia, 20 Oktober 2013 mendatang. Menariknya, Whulan akan mengenakan busana bertema Reog Ponorogo sebagai kostum nasional.

Abeliano Menyemangati Hati dengan Lagu Terbaru, Hoping You'll Be Mine

Inspirasinya adalah merak, burung khas Indonesia. Bulu-bulu cantiknya menjadi aksen etnis pada busana yang bakal dipakai Whulan. Ia membentang indah serupa sayap pada punggung belakang pemakainya. Juga menjuntai elok sebagai gaun kaya warna. Belum lagi mahkotanya.

Merak memang selalu ada pada setiap kostum Reog Ponorogo. Itulah yang dieksplorasi untuk busana kali ini. Perbedaannya hanya terletak pada warna. Kalau biasanya hanya didominasi warna merah dan kuning, kali ini lebih bervariasi dengan hijau dan biru.

Alasan Farrel Hilal Memilih Jakarta Selatan sebagai Inspirasi Lagu Debutnya

Tak hanya memancarkan aura kecantikan, kostum itu juga diprediksi akan membanggakan masyarakat Indonesia. Terang saja, merak memang dikenal sebagai lambang kekuasaan melalui kecantikan. Bulunya mengilat indah dengan kibasan ekor layaknya kipas. Dua hal itu mendapat perhatian ekstra, karena para penciptanya ingin kostum terlihat seperti bulu merak asli.

Lantas, siapa tangan-tangan di balik kostum itu? Rupanya, busana Reog Ponorogo yang dipakai Whulan merupakan buatan desainer lokal. Yakni, Yanuar Pribadi, Ning Hadiati, dan Sri Uningsih yang tergabung dalam Solo Batik Fashion.

Tinggalkan Kodam Jaya, Mayjen TNI Putranto Gatot Terima Tongkat Komandan Dewa Perang TNI

Ditemui di Solo, Rabu, 16 Oktober 2013 pada VIVAlife Ning menjelaskan, pembuatan kostum itu memakan waktu sekitar sebulan penuh. Hasilnya tak tanggung-tanggung. Bobot busana itu mencapai 10 kilogram. Padahal, materialnya sudah diupayakan menggunakan yang paling ringan. Misalnya, tekstil abutay, spon tipis, aluminium pangan, dan bambu kering.

Bulu-bulu yang digunakan berasal dari merak dan ayam. “Kami sengaja memadukan bulu ayam dan merak. Sebab, bulu merak harganya mahal, sulit didapat dan mudah patah,” ujar Ning lagi. Untuk mengakalinya, bulu ayam dikreasi dengan teknik pewarnaan airbrush dan lukis. Efeknya, gradasi warna seperti bulu merak.

Desain yang tak main-main itu memakan dana tak lebih dari Rp4,5 juta. Tergolong mahal, apalagai jika dibandingkan dengan kostum Putri Indonesia 2011, Maria Selena yang masuk dalam 'Best National Costume' Miss Universe 2012. Waktu itu Maria Selena menggunakan kostum Garuda.

Masih menurut Ning, mahalnya kostum Reog Ponorogo disebabkan pengerjaannya yang lebih detail. “Kami pun menargetkan, kostum ini bisa masuk 10 National Costume seperti tahun lalu,” ucapnya.

Sebelum hasilnya memuaskan seperti sekarang, kostum itu sempat mengalami dua kali revisi. Pertama, karena ukuran kostum. Kedua, masalah desain. “Kostum awal terlihat kaku, nggak nyaman, dan nggak menunjukkan aura cantik serta eksotis seorang perempuan,” tutur Ning lagi.

Namun kini, kostum magis bernilai jutaan rupiah itu sudah siap melenggang ke Rusia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya