Lima Posisi Seks Aman Selama Hamil

Ilustrasi Wanita Hamil
Sumber :
  • iStockphoto
VIVAlife -
Berteduh Sambil Main HP, 3 Anggota TNI Tersambar Petir di Dekat Mabes Cilangkap
Kehamilan bukan alasan menghindari hubungan seksual karena takut membahayakan calon buah hati. Saat pasangan menunggu kelahiran buah hati merupakan fase untuk bereksperimen dan menemukan posisi bercinta yang nyaman sekaligus merekatkan ikatan diantara calon orang tua.

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Menurut para dokter, pada kehamilan tanpa risiko, hubungan seks dapat dilakukan selama awal kehamilan hingga ketuban pecah. Perlu diingat, seks selama kehamilan sebaiknya tak menempatkan perut dan kandungan dalam tekanan. Mengutip
Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024
Idiva, ada beberapa posisi seks yang tetap aman namun tetap memuaskan.


Spooning


Berbaring berdampingan adalah posisi nyaman bagi perut meski kandungan telah membesar. Di trimester pertama dan kedua, posisi ini bisa meningkatkan keintiman pasangan.


Woman on top

Saat perut dan tubuh wanita membesar, posisi ini paling nyaman karena menjaga perut dari tekanan. Wanita yang sedang hamil, terutama di semester ketiga tak boleh berbaring telentang karena bisa mengakibatkan tekanan pada punggung dan pecahnya pembuluh darah. Posisi ini memberi kendali lebih besar pada wanita karena ia dapat berhenti saat merasa tekanan meningkat.


On The Edge

Posisi seks di tepi tempat tidur atau meja aman dilakukan karena menghindari tekanan pada perut sekaligus bisa menyandarkan diri pada pasangan. Gunakan bantal untuk menyangga punggung untuk mengurangi tekanan.


Sitting up

Bercinta menggunakan kursi sebagai penyangga menghilangkan beban dari perut dan pasangan wanita dapat mengontrol tekanan dan menghindari penetrasi yang terlalu dalam.


Modified Missionary


Pada posisi ini, pasangan pria melakukan penetrasi tanpa menempatkan berat badan pada tubuh pasangan. Bantal digunakan untuk menopang dan mengurangi tekanan akibat pergeseran.


Namun, pada kasus kehamilan yang berisiko tinggi, klimaks harus dihindari. Umumnya pasangan dengan kehamilan berisiko tinggi harus berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya