Bertualang Seru Temukan Surga Dunia di Komodo (1)

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo
Sumber :
  • VIVAnews/Harry Ondo Saragih

VIVAnews - Wajahnya tetap bersemangat meski berkali-kali tangannya mengusap keringat di dahi. Terik matahari tak melunturkan usaha si pemuda menarik tali perahu boat dari pinggir dermaga.

Otot di tangan pun terlihat, sambil terus menarik dan mengaitkan tali di sebatang kayu. Setelah semua beres dan tali terikat kencang, dengan suara lantang dia berujar, "Cepat kakak, ombak sudah mulai besar".

Suara ajakannya itu terdengar hilang timbul bercampur deru ombak. Dia lantas mengulang kembali. "Ayo cepat, kapten sudah menunggu di perahu," katanya dengan nafas terengah-engah.

Para rombongan berbaris rapat dengan beberapa tas ransel di punggung. Setiap perahu hanya bisa menampung lima orang saja, rombongan pun dibagi menjadi beberapa kelompok.

Begitu satu kelompok duduk di atas perahu, si pemuda yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) langsung melepas tali dari Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Ia kemudian membetot motor
penggerak perahu boat.

Perahu mulai bergerak. Jaraknya lumayan pendek kurang lebih 2 kilometer dari dermaga ke kapal induk. Begitu bersadar, rombongan diperintahkan naik ke kapal Pinisi.

Begitu kaki mulai melangkah di dek kapal, seorang pria berbadan tegap turun dari tangga lantai atas. "Selamat datang di Blue Dragon," sambutnya sambil menebar senyum.

Dengan pakaian serba santai, celana pendek dan kaos oblong, tak ketinggalan kacamata hitam menempel di kepala, pria itu mempernalkan diri. "Saya Narsul kapten di sini, siap mengajak Anda berlayar di pulau Komodo," ujarnya.

Sambutan itu cuma dibalas senyuman dari rombongan. Mereka justru terpana melihat pemandangan dermaga dari kejauhan yang dikelilingi pulau-pulau kecil.

Rasa penasaran makin memuncak, termasuk VIVAnews yang berada di dalam rombongan. Ini merupakan awal petualangan Terios 7 Wonders, di mana sebelumnya rombongan sudah lebih dulu bermalam di Labuan Bajo.

Begitu mendarat di bandara udara Labuan Bajo, rombongan memang tidak langsung bergegas ke pulau Komodo. Itu dilakukan untuk memulihkan tenaga setelah menempuh perjalanan jauh dari Jakarta.

Lagi juga sangat disayangkan jika tidak merasakan keindahan malam di pelabuhan Labuan Bajo, yang jadi denyut nadi kota tersebut. Jaraknya dari bandara ke pelabuhan tidak terlalu jauh, sekitar satu kilometer.

Meski fasilitas sekitar masih belum dapat dikatakan memadai. Kantor bank contohnya, hanya bank milik pemerintah saja, itu pun cuma dua saja. Jadi ada baiknya Anda lebih memprioritaskan membawa lebih
banyak uang cash.

Fasilitas kesehatan terbesar di sana hanyalah sebuah puskesmas. Tapi, sejumlah hotel bertaraf internasional sudah mulai berdiri di kota itu.

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Perjalanan bandara ke hotel di Jalan Pantai Pede Km 5, Labuan Bajo, terlihat sejumlah hotel cukup mewah sudah berdiri. Untuk hotel internasional, tarif kamarnya dikisaran US$50-100/Rp500.000-Rp1 jutaan. Sedangkan, hotel melati kisaran Rp100-300 ribuan.

Tempat makan sendiri cukup banyak dan tersebar di pinggir jalan Desa Labuan Bajo, tinggal dicari yang memenuhi selera. Kisaran harga makanan di sana sekira Rp50 ribu ke atas. Kebanyakan makanan di tempat ini adalah sea food, karena letaknya tak jauh dari pelabuhan.
 
Untuk transportrasi umum, di Desa Labuan Bajo terdapat satu angkutan dalam kota berwarna kuning dengan ongkos Rp3.000. Biasanya turis lokal dan mancanegara memilih jasa rental sepeda motor untuk mobilitas.

Untuk informasi, Desa Labuan Bajo cukup panas. Maka tak ada salahnya menyiapkan sun block agar kulit tidak menghitam sepulang dari sana.

Rata-rata untuk menyewa kapal berkeliling ke pulau-pulau di kawasan Manggarai Barat, terutama Pulau Komodo, menawarkan tarif beragam.

Paling murah sekitar Rp700 ribu sampai Rp1,5-2 juta, jumlah tersebut dibagi bebannya ke tiap peserta yang akan ikut. Jadi makin banyak makin murah biaya per orangnya. Tak jarang di depan agen travel tertulis we need more participans atau kami membutuhkan tambahan partisipan atau penumpang.

Sebelum menyewa kapal, tak ada salahnya mengecek dahulu fasilitas yang diberikan. Apakah ada makan siang, penyewaan alat untuk snorkeling, atau diving. Pilih saja yang terbaik sesuai dengan kebutuhan.

Saat itu, VIVAnews bersama 12 orang lainnya menumpang kapal Blue Dragon. Kapal jenis pinisi ini bisa disebut kapal kelas bintang lima. Karena, selain dek yang cukup luas di bagian depan dengan kursi malas untuk berjemur, bagian belakang menjadi ruang makan yang cukup luas dengan empat meja panjang. Di sana juga ada pendingin, pemanas, dan juga televisi.

Di bagian kabin, terdapat enam kamar ber-AC untuk tamu, dua kamar untuk awak kapal, dan dapur untuk memasak. Dua buah kamar mandi terdapat di luar yang cukup bagus.

Angkat Jangkar

Sauh pun diangkat dan kapal berlayar menjauhi Pelabuhan Labuan Bajo. Saat itu, angin bertiup cukup kencang. Gelombang ombak yang cukup tinggi, tak menyurutkan rasa penasaran menjelajahi pesona pulau-pulau di sana.

Sebelum ke Pulau Komodo, kapal membawa rombongan mampir ke beberapa pulau terdekat untuk mencari lokasi diving. Seperti Pulau Bidadari, Pulau Longgos, Pulau Seraya Besar dan Seraya Kecil, Pulau Rinca, dan lainnya.

Awalnya hendak singgah di Pulau Bidadari, tapi karena angin kencang dan ombak tinggi niat itu diurungkan dan memilih Pulau Kelor.

Perairan di Pulau Kelor cukup eksotis, karena diapit dua bukit sehingga ombak tidak terlalu besar di tempat ini. Akhirnya pulau itu, diputuskan menjadi tempat diving pertama.

Malam tiba, diving pun usai. Kapal berlanjut mendekati pulau komodo dan berlabuh dan bermalam tak jauh dari Pulau Komodo. Pagi hari sebelum ke Pulau Komodo, kapal menyempatkan diri merapat ke Pantai Merah Jambu atau Pink Beach.

Di sana, rombongan menyempatkan diri melakukan snorkeling dan menikmati pasir pantai berwarna pink yang jarang terdapat di pantai lainnya.

Saat snorkeling, tak sedikit mata dimanjakan dengan biota laut yang indah. Padahal, letaknya hanya beberapa meter dari bibir pantai.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

Belum puas, di dekat pantai terdapat sebuah tebing yang dapat meleluasakan Anda melihat keindahan pulau-pulau kecil di kawasan tersebut. Jika ke Pulau Komodo sempatkan mampir ke Pink Beach agar tidak menyesal.

 

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

 Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Ekspedisi Terios 7 Wonders di Pulau Komodo

Bersambung....

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya