Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife -
Karya musik band punk rock Indonesia, Superman Is Dead (SID) terkenal dengan lirik yang menyuarakan perlawanan terhadap kekuasaan. Di album terbaru, mereka mempersembahkan lagu-lagu kepada para penguasa.
Tiga personel SID, yaitu Eka Bass, Jerinx, dan Bobby Cool merilis album 'Sunset Di Tanah Anarki' pada Senin 21 Oktober 2013.
Baca Juga :
Prabowo Larang Pendukungnya Demo di MK, Demokrat Beri Pujian: Negarawan dan Komitmen Tinggi
Tiga personel SID, yaitu Eka Bass, Jerinx, dan Bobby Cool merilis album 'Sunset Di Tanah Anarki' pada Senin 21 Oktober 2013.
"Secara implisit kami bercerita tentang penindasan. Kami berharap lagu ini didengar penguasa supaya mereka tahu kritik," kata Jerinx saat jumpa pers di kantor Sony Music Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat.
Selain menyuarakan perlawanan, band yang terbentuk 17 tahun lalu itu juga terus mempromosikan nasionalisme terhadap negeri Indonesia. Terutama pada single 'Jadilah Legenda' ciptaan Jerinx, ia mengatakan banyak pesan-pesan yang tersembunyi dalam lagu tersebut.
"Kalau kami bilang keduanya. Dari single ini orang dengar sekelebat nasionalis, tapi kalau liriknya diperhatikan seksama itu perlawanan. Karena kamu tidak bisa mencintai negaramu kalau negaramu
nggak
mencintai kamu," jelasnya.
Meski irama dalam single tersebut sedikit pelan untuk ukuran SID, namun hal itu tak mengurangi isi dalam lagu tersebut. Jerinx menganalogikan album ini seperti obat yang yang dibungkus lapisan manis. "Kami kayak ada semacam obat yang ampuh. Obat yang pahit itu dibungkus dengan yang manis dulu. Setelah mendengar semua, baru orang sadar mengenai keseluruhan album kita," lanjut Jerinx.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Secara implisit kami bercerita tentang penindasan. Kami berharap lagu ini didengar penguasa supaya mereka tahu kritik," kata Jerinx saat jumpa pers di kantor Sony Music Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat.