Kurangi Permen Jika Tak Mau Otak Melemah

permen
Sumber :
  • fanpop
VIVAlife - Berbagai jenis permen kerap dikonsumsi sebagai "obat" relaksasi atau sekadar penyegar mulut. Tak jarang, permen juga digunakan sebagai terapi berhenti merokok. Tapi kabar buruk menghantui para penggemar permen. Kandungan gulanya disebut membuat orang jadi pelupa.
KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Seperti yang sudah dipublikasikan di Jurnal Neurology, peneliti menemukan bahwa kadar gula rendah memang baik untuk otak. Terlebih bagi para lansia. Tapi terlalu banyak mengkonsumsi makanan berpemanis seperti permen, berimbas pada masalah memori.
5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United

Studi ini melibatkan 141 orang berusia rata-rata 63 tahun, mereka tidak memiliki diabetes maupun gejala diabetes. Setelah dites, mereka yang memiliki sedikit gula darah memiliki memori yang lebih baik.
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Dalam Daily Mail, para peneliti menyebut, mereka yang memiliki kadar gula tinggi dalam darah kurang mampu mengingat 15 daftar kata setelah dites 30 menit kemudian. 

"Bagi mereka dengan gula darah normal, strategi merendahkan gula darah sangat baik untuk mencegah masalah memori seiring bertambahnya usia," kata 
Agnes Floel, dokter dari Charite University Hospital di Berlin.

Clare Walton, manajer riset komunikasi dari Alzheimer’s Society juga menyetujui hal tersebut. Menurutnya, semakin tinggi kadar gula darah dapat menimbulkan memori yang buruk, walau orang itu tidak menderita diabetes sekalipun.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa mengatur kadar gula darah, bisa menjadi cara untuk meningkatkan memori masyarakat," kata Clare Walton. (sj)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya