- istockphoto
VIVAlife - Saat saling bertukar cincin dengan pasangan di hadapan penghulu, setiap pengantin pasti memamerkan senyum bahagia. Hanya satu hal yang mereka impikan: pernikahan bakal awet sepanjang hayat.
Namun setelah melakoni fase demi fase, tak jarang ditemui konflik yang begitu menghimpit. Meski usia pernikahan sudah puluhan tahun, ketidakcocokan bukan hal yang mustahil.
Terkadang, perceraian adalah satu-satunya solusi. Menghadapinya memang berat. Tak sedikit yang depresi selepas bercerai dengan pasangan. Namun, jika memang itu jalan terbaik, tak perlu meratapinya.
Pikirkan hikmah positif yang bisa diambil dari perceraian, seperti dilansir laman Huffington Post berikut.
Lebih bahagia
Menurut penelitian Universitas London Kingsley, wanita akan lebih bahagia setelah lima tahun masa perceraiannya. Alasannya bukan karena mereka mampu melewati masa depresi perceraian. Melainkan, perasaan puas bisa memegang penuh kendali atas hidupnya sendiri.
Lebih sehat
Berada dalam hubungan tidak sehat dan sama sekali tak harmonis, dapat menyebabkan stres berkepanjangan. Selanjutnya, stres dapat menyebabkan berbagai penyakit baik fisik maupun psikologis. Jika begitu, perceraian merupakan kunci kesehatan fisik dan mental.
Lepas dari problem finansial
Kembali sendiri berarti terlepas dari problem keuangan bersama. Anda tak perlu dipusingkan lagi oleh berbagai urusan keuangan yang biasanya ditujukan untuk bersama. Kendali penuh soal keuangan pribadi ada di tangan Anda sendiri. Aturlah dengan lebih bijak dan baik.
Anak lebih baik
Anak bisa lebih sensitif dari kelihatannya. Mereka akan lebih menghargai perpisahan orang tuanya, daripada terus melihat sepasang suami istri yang tinggal dalam satu atap selalu dipenuhi pertikaian. Itu sangat berpengaruh pada kesehatan psikologis mereka.
Lebih bahagia saat menikah lagi
Umumnya, orang yang pernah gagal membina rumah tangga akan menghindari pernikahan kedua. Sebab, mereka takut bercerai lagi. Padahal, menurut penelitian, perceraian di pernikahan kedua lebih jarang terjadi dibanding pernikahan pertama. Belajarlah dari pengalaman sebelumnya.