Ketahui Lima Kebaikan Perceraian

pasangan bertengkar
Sumber :
  • istockphoto

VIVAlife - Saat saling bertukar cincin dengan pasangan di hadapan penghulu, setiap pengantin pasti memamerkan senyum bahagia. Hanya satu hal yang mereka impikan: pernikahan bakal awet sepanjang hayat.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Namun setelah melakoni fase demi fase, tak jarang ditemui konflik yang begitu menghimpit. Meski usia pernikahan sudah puluhan tahun, ketidakcocokan bukan hal yang mustahil.

Terkadang, perceraian adalah satu-satunya solusi. Menghadapinya memang berat. Tak sedikit yang depresi selepas bercerai dengan pasangan. Namun, jika memang itu jalan terbaik, tak perlu meratapinya.

Yamaha Aerox 2024 Makin Sporty dan Elegan dengan Warna Barunya

Pikirkan hikmah positif yang bisa diambil dari perceraian, seperti dilansir laman Huffington Post berikut.

Lebih bahagia

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

Menurut penelitian Universitas London Kingsley, wanita akan lebih bahagia setelah lima tahun masa perceraiannya. Alasannya bukan karena mereka mampu melewati masa depresi perceraian. Melainkan, perasaan puas bisa memegang penuh kendali atas hidupnya sendiri.

Lebih sehat

Berada dalam hubungan tidak sehat dan sama sekali tak harmonis, dapat menyebabkan stres berkepanjangan. Selanjutnya, stres dapat menyebabkan berbagai penyakit baik fisik maupun psikologis. Jika begitu, perceraian merupakan kunci kesehatan fisik dan mental.

Lepas dari problem finansial

Kembali sendiri berarti terlepas dari problem keuangan bersama. Anda tak perlu dipusingkan lagi oleh berbagai urusan keuangan yang biasanya ditujukan untuk bersama. Kendali penuh soal keuangan pribadi ada di tangan Anda sendiri. Aturlah dengan lebih bijak dan baik.

Anak lebih baik

Anak bisa lebih sensitif dari kelihatannya. Mereka akan lebih menghargai perpisahan orang tuanya, daripada terus melihat sepasang suami istri yang tinggal dalam satu atap selalu dipenuhi pertikaian. Itu sangat berpengaruh pada kesehatan psikologis mereka.

Lebih bahagia saat menikah lagi

Umumnya, orang yang pernah gagal membina rumah tangga akan menghindari pernikahan kedua. Sebab, mereka takut bercerai lagi. Padahal, menurut penelitian, perceraian di pernikahan kedua lebih jarang terjadi dibanding pernikahan pertama. Belajarlah dari pengalaman sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya